JAMBERITA.COM, SAROLANGUN- Laras mebel merupakan usaha UMKM yang terletak di Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun yang didirikan oleh Pak Pendi. Usaha ini sudah berdiri sejak 6 tahun lalu.
Usaha dengan modal awal sebesar Rp30 juta memperkerjakan dua pengawai. Namun mampu bersaing dan mendapatkan keuntungan yang besar dalam sebulan.
Pak Pendi mengatakan bahwa, majunya usaha tersebut tidak terlepas dari lokasi yang ia dapat dalam membuka sebuah usaha. Usahanya berlokasi di Desa Bukit Tigo, kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, dan terletak di pinggir jalan lintas sumatera, jalan penghubung antar provinsi.
Usaha ini menawarkan berbagai model tergantung selera konsumen mau seperti apa produk yang akan dibuat.
"Tentunya dengan kualitas bahan yang bagus yang mampu bisa bertahan sekitar 7 sampai 10 tahun kedepan," ucap Pendi.
Dalam sehari Pak Pendi bisa mengahasilkan mbele berupa dua pintu, satu lemari, dua meja, dan tiga kursi yang dikerjakan dua karyawan saja.
Dalam proses pembuatannya menggunakan bahan yang berkualitas, kayu tersebut diukur, dipotong, disugu, dibersihkan, diamplas dan disesuaikan bentuk modelnya.
Kemudian dirancang, dipropil, dicat kemudian finishing dan siap untuk diantarkan.
Laras mebel memiliki banyak keunggulan dalam produknya, salah satu keunggulannya yaitu tidak adanya cacat produk yang dikomplain oleh konsumen, pekerjaan rapi, cepat.
Usaha ini juga memberikan pelayanan yang bisa membuat konsumen nyaman dengan jasa usaha ini, dan menerima semua masukan dan kritik yang diberikan oleh konsumen.
Usaha mebel laras dalam sehari bisa menerima 3-5 konsumen yang datang untuk mengunakan jasa usaha tersebut.
"Iya dalam sehari bisa sekitar 2-4,tapi paling banyak 5," tambahnya.
Dengan begitu usaha tersebut bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp10-15 juta dalam sebulan. Seperti pada bulan November lalu usaha tersebut mendapatkan sekitar Rp13 juta dalam sebulan.
Dengan jumlah karyawan yang hanya ada dua, bisa mengahasilkan omset diatas 10 juta dalam sebulan, merupakan suatu hal yang luar biasa yang dilakukan laras mebel.
Pada bulan November lalu merupakan omset terbesar saat pandemi covid-19. Oleh karena itu usaha laras mebel sudah bisa dikatakan dapat besaing dengan usaha mebel lainnya.(*)
Dinahkodai Dafa Rozaqi Arrofi, Pengurus Komisariat FE Unja Resmi Dilantik
Posko VIII Kukerta Ikut Sukseskan Program Stunting di Desa Bram Itam Raya Tanjabbar
Rencana Jalan Khusus Batubara Akan Melintasi Desa Pematang Gajah, Apa Dampaknya?