JAMBERITA.COM- Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta bimbingan agar potensi dalam diri dapat digunakan secara maksimal dan oktimal. Pendidikan penting bagi banyak kalangan baik itu perempuan maupun laki-laki. Akan tetapi, ada sebuah sudut pandang masyarakat yang selalu menyangkut pautkan pendidikan dengan kodratnya seorang perempuan, seperti “ Untuk apa perempuan kuliah dan berpendidikan tinggi? Nanti juga ujung-ujungnya hanya akan di dapur”.
Dari sudut pandang tadi, kita dapat menarik kesimpulan mengenai pentingnya sebuah pendidikan bagi para perempuan. Kemudian sudut pandang masyarakat tersebut juga harus di luruskan. Salah satu penyebab adanya sebuah kesenjangan dalam mempoeroleh pendidikan pada perempuan dan laki-laki adalah ketidakadilan gender. Perempuan akan menjadi ibu rumah tangga dan laki-laki menjadi kepala rumah tangga, perempuan hanya mengurus dapur dan anak sementara laki-laki bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Menurut saya, pendidikan itu sangatlah penting bagi setiap kaum, khususnya untuk perempuan. Karena tanpa adanya pendidikan, seseorang tentunya akan memiliki pengetahuan yang rendah serta kurang bijak dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
Melalui pendidikan perempuan dapat meningkatkan kemampuan sehingga memiliki derajat yang sama dengan laki-laki. Pendidikan berperan bukan hanya sebatas alat untuk meningkatkan kemampuan perempuan, akan tetapi juga menjadi alat untuk mentransformasi pemikiran masyarakat. Bagi perempuan, pendidikan itu dapat menjadi bekal diri dalam mendidik anak, mengurus rumah tangga, bekerja dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Perempuan akan merasa berguna dan berharga jika telah setara dan mandiri serta bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Di era maju seperti saat ini, seorang perempuan sangat wajib mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas. Pendidikan tidak hanya untuk kewajiban formal saja, namun juga bermanfaat bagi berkembangnya pola pikir seseorang. Perempuan yang berpendidikan tinggi dapat membentuk pola pikir yang kritis dan lebih terbuka tentang berbagai persoalan dari sudut pandang tertentu, sehingga dapat membuat sebuah keputusan dengan matang dan tepat tanpa mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.
Pendidikan tinggi bagi perempuan sangat menentukan bagaimana kehidupannya dimasa mendatang. Perempuan yang berpendidikan tinggi bisa mendapatkan pekerjaan atau karier yang lebih layak. Seperti yang kita ketahui saat ini, lulusan pendidikan yang tidak tinggi sangat sulit mendapatkan pekerjaan dan jika ada pun kerap kali tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan tinggi merupakan acuan yang sangat menentukan peluang bagi para perempuan untuk dapat bersaing dalam mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih terjamin. Semakin tinggi pendidikan seorang perempuan maka kesempatan untuk mendapatkan atau menciptakan peluang kerja pun semakin tinggi.
Perempuan yang berpendidikan tinggi dapat menyikapi segala sesuatu dengan pikiran tenang, logika yang bisa diterima dan kebijaksanaan yang lebih matang. Jika di bandingkan dengan perempuan yang tidak berpendidikan, tentunya perempuan berpendidikan lebih terampil dalam menggapai sebuah mimpi dan cita-citanya. Memiliki pendidikan setinggi mungkin sangat penting selagi kita mampu. Kita tidak akan merasa rugi jika mempunyai pengetahuan yang luas.
Pendidikan tinggi merupakan salah satu jalan untuk perempuan menyelamatkan diri. Salah satunya yaitu mencegah pernikahan dini pada usia yang masih terlalu muda. Perempuan berpendidikan cenderung tidak akan bergantung pada laki-laki. Di era sekarang, perempuan dituntut untuk lebih mandiri dalam menjalankan aktivitasnya.
Perempuan yang berpendidikan tentunya akan mendapatkan banyak manfaat di hidupnya. Manfaatnya antara lain, kelak mereka akan melahirkan anak-anak yang cerdas, mereka cenderung lebih cerdas dalam menghadapi segala bentuk kejahatan, lebih percaya diri, lebih bisa menjaga diri dari pergaulan bebas, mengurangi kemiskinan, dan mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya, terutama suami dan anak-anaknya.
"A lot of women's emancipation is not for equality, emancipation is a balanced self-proof between a strong body, but the heart is always obedient. Emancipation is acceptance. Self-acceptance that every place there is a master who is natural and appropriate."
Penulis : Siti Fatimah_Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Jambi.
Berbeda Dengan Komisi III, Ini Pandangan Ivan Wirata Soal Islamic Center
Heboh, Soal Bangunan Islamic Centere Jadi Sorotan Publik, Komisi III Segera Panggil Ulang PUPR
Ini Jadwal dan Tahapan Pendaftaran Calon Ketua KONI Jambi Untuk Musorprov Luar Biasa
Demokrasi Indonesia di Era Digital: Harapan Terhadap Digitalisasi Pemilu
Trasdisi Mandi ka ayia (Turun Mandi) Masyarakat Sijunjung (Sisawah)
Ini Jadwal dan Tahapan Pendaftaran Calon Ketua KONI Jambi Untuk Musorprov Luar Biasa