Facebook Perketat Iklan Berbau Politik



Sabtu, 19 Mei 2018 - 13:50:09 WIB



JAMBERITA.COM- Menyambut tahun politik, Facebook Indonesia berencana memperketat peraturan untuk iklan berbau politik di Tanah Air. Rencana itu kemungkinan akan dilakukan mulai tahun ini.

Hal itu diungkap oleh Ruben Hattari, Public Policy Lead, Facebook Indonesia saat ditanyai mengenai ads transparency. Kebijakan tersebut diaplikasikan Facebook global pada April silam menyusul penggunaan Facebook sebagai alat kampanye Donald Trump yang dilakukan oleh agensi Rusia.

"Itu belum landing di Indonesia tetapi rencananya memang di 2018 ini. Saya belum tahu kapan persisnya," terang Ruben Jumat (18/5/2018) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Dia melanjutkan bahwa iklan yang dibeli untuk tujuan kampanye politik oleh perseorangan maupun partai akan ditandai sebagai 'iklan politik' di sisi kanan atas iklan tersebut. Jika tombol tersebut diklik, pengguna Facebook akan bisa melihat informasi detail mengenai iklan itu.

"Kalau kita klik, maka akan bisa kita lihat political ads ini dibelanjakan oleh siapa, partai apa, orang atau partai itu sudah belanja di mana saja dan belanjanya seperti apa," lanjut Ruben.

Dalam Facebook (global), orang atau partai yang menghabiskan lebih dari US$500 wajib mendapatkan label itu. Ruben mengatakan akan ada penyesuaian di Indonesia mengenai angka belanja iklan tersebut.

Alasan dibalik hadirnya pengetatan ini menurut Ruben adalah karena Facebook tak ingin platform dimanfaatkan untuk kepentingan yang tak layak. 

"Jadi kalau ada orang yang ingin berpolitik melalui iklan-iklan terselubung itu kita coba hilangkan. Jadi iklan yang dibelanjakan oleh partai itu memang yang sesuai dengan visi dan misi mereka semua," tutupnya.

Sebelumnya, Kongres Amerika Serikat mengumumkan lebih dari tiga ribu iklan Facebook yang dibeli agensi yang berhubungan dengan Rusia pada Pemilihan Umum Presiden AS 2016. Pengumuman ini disebutkan kongres sebagai cara Rusia untuk merusak kepentingan Amerika.

Facebook akan meminta pengiklan untuk memberikan informasi siapa yang ingin dicapai partai dan Facebook yang akan melakukan penempatan.Pengiklan juga harus memverifikasikan identitas, entitas dan lokasi mereka. Ini tidak hanya berlaku di Facebook tetapi juga Instagram dan Messenger.

Pembuat konten bernada iklan politik di Facebook yang tidak memenuhi syarat tersebut akan diburu dengan mesin pembelajaran. Pada akhirnya nanti, pembuat konten tersebut tetap harus memenuhi permintaan Facebook jika ditemukan oleh mesin tersebut jika tak ingin kontennya diturunkan. (*/sm)



Artikel Rekomendasi