10 Ribu Pelanggan PDAM Muaro Jambi Dirugikan, IW Gandeng Semua Pihak Segera Tangani Persoalan Ini

JAMBERITA.COM - Wakil Ketua (Waka) 1 DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata (IW) mengaku prihatin kepada 10.000 pelanggan PDAM Muaro Jambi yang dirugikan dan hampir sepekan air mati total karena intake ponton tenggelam ke sungai Batanghari. Sampai hari ini, air pun masih belum bisa dinikmati oleh masyarakat yang berlangganan. 

Untuk itu, Politisi Golkar tersebut langsung berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS), Balai Wilayah Cipta Karya, Anggota DPR RI Dapil Jambi, Komisi II Muaro Jambi dan PDAM Muaro Jambi agar persoalan yang membuat kesengsaraan terhadap warga ini segera dicarikan solusi.

"Yang jelas kami sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini, emang ini musibah ya intake tenggelam, dampaknya sangat merugikan masyarakat, jumlah 10.000 sambungan rumah sekarang tidak menikmati air bersih," kata Politisi Golkar itu, saat melihat kondisi ril di lapangan, Senin (2/12/2024).

Untuk mengantisipasi tersebut, IW langsung berkoordinasi dan menghadirkan Satker BWSS IV Jambi, Satker Wilayah Balai Cipta Karya, Ketua Komisi II DPRD Muaro Jambi dan pihak PDAM Muaro Jambi sekaligus Sekretariat Dewas. IW berbicara bukan lagi tentang ponton yang sudah terlanjur tenggelam, tetapi bagaimana intake PDAM Muaro Jambi segera dibangun sesuai dengan kapasitas. 

"Hari ini, kita berkolaborasi bagaimana segera menangani, mulai dari perencanaan, intek, kapasitas, artinya jangan tanggung-tanggung lagi, seperti kita berdiri di punya intake Tirta Mayang ini, harusnya kota dengan Kabupaten Muaro Jambi minimal menyamakan, kalau dia 300 liter, kita cukuplah 200Liter/detik," tegasnya.

Selain itu, IW juga mengaku telah berkoordinasi Anggota DPR RI Dapil Jambi Edi Purwanto yang langsung direspon dengan baik, atas kejadian intake ponton PDAM Muaro Jambi yang tenggelam. "Mudah-mudahan, Pak Edi berjanji akan langsung melakukan reses ke lokasi ini, tolong pak Kades, koordinasi lah beberapa Kades termasuk Pematang Gajah, supaya beliau berkomitmen kepada seluruh Kepala Desa, aparat nya dan masyarakat nya kalau perlu kita hadir, mudah-mudahan kalau dengan dia hadir dipermudah," katanya.

Menurut IW, persoalan ini tidak bisa dikerjakan sendiri sendiri, melainkan harus berkoordinasi, mulai dari persoalan pengadaaan intake, Ipa juga termasuk sambungan dan penyimpanan air. Itu kata IW, berdasarkan pengalaman nya sewaktu menjabat sebagai Kepala PUPR dan juga pernah menjabat sebagai Kabalai BWSS.

"InsyaAllah semuanya bisa terbangun, karena ini perlu duit banyak ini, satu intake sekitar Rp30 Miliar, kalau 2 bearti 60 Miliar dengan kapasitas 200Liter/Detik, belum lagi Ipa nya, habis habis 100 M lebih juga," tegasnya.

IW menegaskan, permasalahan PDAM Muaro Jambi harus segera diselesaikan dan intake yang sesuai kapasitas harus diwujudkan. "Wajib, kalau tidak, 10 ribu lebih warga demo, aspirasi nya pasti ke DPRD juga, maka antisipasi itu hari ini kita carikan solusi dan langkah-langkah yang telah diambil sudah kelihatan," ungkapnya. 

Detail Engineering Design (DID) dikerjakan oleh pihak PDAM Muaro Jambi, kemudian termasuk juga BWSS dan Balai Wilayah Cipta karya sudah mempersiapkan agar ini segera diwujudkan. "Mungkin itu, saya selaku pimpinan DPRD yang rasanya wajib kami menyampaikan berkolaborasi berkoordinasi kepada pihak terkait, alhamdulillah semuanya hadir disini," jelasnya. 

Berdasarkan pantauan jamberita.com saat itu, upaya penanganan jangka pendek terus dilakukan oleh PDAM Muaro Jambi, dimana terpantau sudah ada satu unit alat berat Excavator di lokasi intake, dan petugas telah berhasil mengangkat 3 unit pompa yang tenggelam. Sementara, pihak PDAM akan menggunakan dua unit ponton cadangan (bekas) agar distribusi air segera mengalir.(afm)

Artikel Rekomendasi