Hadiri Undangan di Penyengat Rendah, H Abdul Rahman Puji Warga Pertahankan Tradisi Makan Bernampan



Rabu, 12 Juni 2024 - 10:40:48 WIB



JAMBERITA.COM- Tradisi Makan Bernampan Bersama merupakan tradisi lama yang sampai sekarang masih ada.

Saat menghadiri undangan warga di Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura bakal calon Wali Kota Jambi H Abdul Rahman (HAR) ikut Makan Bernampan Bersama bersama ratusan warga, Minggu (10/6/2024).

H Abdul Rahman mengungkapkan pentingnya menjaga tradisi lokal sebagai bentuk pelestarian budaya dan peningkatan solidaritas masyarakat. 

“Melalui Makan Benampan Bersama, kita bisa merasakan kebersamaan yang sesungguhnya. Tradisi makan bernampan mengajarkan kita untuk saling berbagi dan mempererat silaturahmi,” ujarnya.

H Abdul Rahman yang dikenal seorang yang merakyat, mudah membaur dan dekat dengan warga, tampak sangat senang saat menyantap makanan yang dihidangkan dengan nampan.

Warga yang hadir tampak antusias menyambut kehadiran Abdul Rahman. Mereka tidak hanya datang untuk menikmati hidangan yang disajikan, tetapi juga untuk berdialog langsung dengan calon pemimpin mereka. 

Banyak warga yang memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terhadap masa depan Kota Jambi.

H Abdul Rahman mengatakan, tradisi makan senampan ini adalah cerminan kekayaan budaya dari tanah Jambi yang tak ternilai harganya,

“Makan Bernampan adalah sebuah warisan dari pendahulu kita yang harus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai tonggak sejarah,” katanya.

H Abdul Rahman sangat senang bisa makan bernampan bersama warga, karena penuh keakraban. 

H Abdul Rahman tak lupa mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah yang telah mengundang.

Makan senampan adalah kegiatan makan bersama, yang dilakukan dengan cara manaruhkan makanan dalam satu nampan yang sama.

Seluruh lauk pauk dan nasi didiletakkan dalam satu nampan, yang biasanya akan disantap oleh dua sampai empat orang.

Tradisi makan senampan ini memiliki makna ‘duduk samo rendah tegak samo tinggi’, atau bisa diartikan untuk mengingatkan kita akan esensi kesetaraan di hadapan Sang Pencipta.

Selain itu tradisi makan senampan ini juga akan menjadikan suasana hangat dalam suatu acara. Di mana, kegiatan makan ini mengaharuskan kita untuk saling bercengkrama.

Tak hanya itu, tradisi unik ini juga memiliki makna tersirat lain yang teletak pada ketika kita diharuskan untuk makan menggunakan tangan dan tanpa menggunakan alat makan lainnya. (*)





Artikel Rekomendasi