Ditawari Konten FB Bersponsor, Yunninta: Jangan Kita Riil Saja Mengalir Apa Adanya



Jumat, 10 Januari 2020 - 07:19:33 WIB



JAMBERITA.COM- Era disrupsi yang ditandai dengan menjamurnya digitalisasi setiap aspek kehidupan masyarakat membuat pola dan strategi kampanye pilkada juga mengalami perubahan.

Hal ini di akui oleh satu calon bakal Bupati Batanghari Hj. Yunninta Asmara, SH. Menurutnya manusia kini hidup di zaman internet, dimana ruang sosial berbasis digital pada media sosial menjamur seolah menjadi satu keharusan.

Namun istri Bupati Batanghari Syahirsah ini mengingatkan dirinya tidak latah larut dalam dunia tersebut. Buktinya ketika banyak bakal calon lain menggunakan layanan Facebook bersponsor untuk memposting konten sosialisasi, Yunninta justru tetap memilih postingan biasa.

" Saya sih menggunakan media sosial seperlunya saja, mengalir ngak perlu sampai bayar - bayar untuk di sukai orang, riil saja jangan membohongi dirinya sendiri, ungkapnya. "

Di temui di sela - sela acara pengajian majelis taklim di kelurahan Teratai (9/1/2020) kemarin, Yunninta malah menyarankan timnya untuk memperbanyak pendekatan dialogis dengan masyarakat, karena lebih nyata dan faktual.

" Saya pribadi lebih suka langsung turun ke masyarakat, jika pun ada yang di-posting di media sosial, paling postingan biasa tanpa berbayar atau bersponsor. "

Sikap tegas ketua TP PKK Batanghari ini bukanlah tanpa alasan, karena dalam pemikirannya agak lucu juga konten yang kita posting dilihat oleh yang bukan teman kita, atau tidak tinggal di Batanghari.

Yunninta sendiri mengaku tim media yang membantu sosialisasi dirinya tidak pernah melakukan pengiringan opini yang menipu diri sendiri, seperti memperbanyak Like dengan menggunakan akun palsu, ataupun melakukan poling sendiri, lalu menang sendiri, karena saya ingin riil dan faktual bukan pencitraan yang tak perlu, imbuhnya.

Bahkan ibu dua anak ini tetap optimis konten sosialisasi yang alami, tidak berbohong lebih disukai orang, dibanding memaksa dengan postingan berbayar, karena sosialisasi kita ingin mengedukasi masyarakat, bukan ingin terlihat wah namun tak mengakar.(*/sm)





Artikel Rekomendasi