JAMBERITA.COM- Pengajian Kamis Malam Jumat yang rutin dilaksanakan dikediaman Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM selalu membahas tema - tema aktual yang berhubungan dengan isu keagamaan dan nilai spritual kehidupan.
Malam Jumat (19/5/22) ini, Anggota DPR RI tersebut membahas masalah amanah dalam kehidupan manusia. Menurut SAH sering kita mendengar orang berkata “hidup itu harus amanah” sehingga hidup yang kita jalani akan terasa aman dan nyaman. Dari setiap kita bisa merasakan bagaimana menjalani kehidupan ini. Adakah rasa nyaman dengan apa yang kita miliki dan usahakan? Ataukah sebaliknya selalu ada rasa resah gelisah dari sebab harta, jabatan ataupun status yang kita miliki.
"Sekecil apapun amanah yang dilaksanakan, akan berdampak positif berupa kebaikan. Dan sekecil apapun amanah yang disia-siakan, niscaya akan berdampak negatif berupa keburukan. Dampak itu bukan hanya mengenai dirinya tetapi bisa juga mengenai orang lain atau bahkan masyarakat, " ungkapnya.
Menurut Bapak Beasiswa Jambi ini seorang mukmin yang bekerja mencari nafkah dengan cara yang halal dan baik, maka akan memberikan dampak positif berupa ketenangan jiwa dan kebahagiaan bagi keluarganya. Lebih dari itu dia mampu memberi sedekah dan infak kepada yang membutuhkan.
Bahaya yang lebih fatal lagi jika amanah dakwah tidak dilaksanakan, maka yang terjadi adalah merebaknya kemaksiatan, matinya hati, rusaknya moral dan tatanan sosial. Juga kepemimpinan yang dipegang oleh orang yang tidak amanah, maka akan banyak menimbulkan kerugian dan kemunduran bagi organisasi atau institusinya.
Lalu SAH juga mengartikan apa itu amanah?Amanah artinya dapat dipercaya(terpercaya). Amanah juga berarti pesan yang dititipkan untuk disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah Swt., seperti shalat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya.
Amanah sangat dekat dengan tanggungjawab. Orang yang menjaga amanah biasanya disebut orang yang bertanggungjawab.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menjaga amanah itu penting. Untuk melatih diri agar bisa menjaga amanah tidaklah sulit. Mulailah dari menjaga amanah yang kecil-kecil, seperti ketika kita dititipi salam atau pesan untuk disampaikan kepada seseorang (misal, orang tua kita), sebagai siswa belajar dan sekolah dengan sungguh-sungguh. Itu juga bagian dari menjaga amanah. Melaksanakan ibadah shalat, menunaikan zakat juga bagian dari menjaga amanah dari Allah Swt.
Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Amanah yang paling tinggi adalah amanah untuk berbuat adil dalam menetapkan hukum pada kepemimpinan umat. Pahala yang paling tinggi adalah pahala dalam melaksanakan keadilan sebagai pemimpin umat. Dan sebaliknya yang paling tinggi bahayanya adalah bahaya melakukan kedhaliman pada saat memimpin umat. Kedhaliman pemimpin akan menimbulkan kehancuran dan kerusakan sebuah bangsa-negara, tandasnya.(*)
Tegas ! SAH Minta Kampus Tingkatkan Komitmen Lindungi Mahasiswa dari Perdagangan Orang
Sambut Mudik Lebaran, SAH Tegaskan Mudik Sebagai Silaturahmi Memperat Persaudaraan
Ingatkan Kewajiban Zakat, SAH Ingatkan Hidup Berkah dengan Sedekah
SAH Tegaskan Harkitnas Bukan Sekedar Seremonial Tapi Momentum Untuk Berdaya Dan Mandiri
Antisipasi Kecurangan, Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi Sidak SPBU