Kepala Daerah Terpilih, Wali Kota Fasha Wakili Indonesia Di RISING Fellowship Programme di Singapura



Minggu, 24 November 2019 - 22:45:19 WIB



JAMBERITA.COM, SINGAPURA - Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME mengikuti RISING (Republik Indonesia-Singapore) Fellowship Programme (RFP) yang berlangsung di Singapura, 18 - 21 November 2019.

Program ini merupakan kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Kemendagri dengan Pemerintah Singapura melalui Kementerian Luar Negeri Singapura, yang dimulai sejak tahun 2017 lalu, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan baik kerjasama RI-Singapura (RISING).

Program ini pertama kali diprakarsai oleh Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong untuk para gubernur, walikota dan bupati.

Selain bertujuan memperkuat hubungan antara para pemimpin Indonesia dan Singapura, kegiatan ini juga dalam rangka mempromosikan persahabatan antar dua negara dengan jaringan kerja, serta menjadi wadah bertukar informasi dan solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pembangunan.

Selain Wali Kota Jambi Syarif Fasha, peserta RISING Fellowship Programme angkatan pertama untuk kepala daerah ini diikuti para Gubernur, Wali Kota dan Bupati terpilih yang ditunjuk oleh Kemendagri, LAN dan Pemerintah Singapura, yaitu seperti Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi dan Bupati Belitung Sahani Saleh.

Keseluruhan pendanaan program ini disupport oleh Kementerian Luar Negeri Singapura dan Temasek Foundation Connects. Pelaksanakan kegiatan tersebut diselenggarakan di Civil Service College (CSC) Singapura.

Program RFP dibuka secara langsung oleh Menteri Perdagangan dan Industri dan Menteri yang bertanggung Jawab atas Pelayanan Publik, Chan Chun Sing.

Program yang mengangkat tema "Industry 4.0 Transformation and Investment Promotion" tersebut dikemas dengan pemberian materi di ruangan dan fact finding (kunjungan lapangan).

Materi pembahasan kegiatan tersebut seputar pembahasan rencana prioritas untuk membuat Indonesia siap menuju Industry 4.0, Global trend dan revolusi Industri 4.0., serta kesempatan dan tantangan untuk pemerintah dan sektor swasta di ASEAN menyambut industry 4.0 tersebut.

Selain itu, dibahas pula strategi utama keberhasilan dan pertumbuham ekonomi negara Singapura, serta Industry Transformation Maps (ITMs) menuju transformasi industry 4.0.

Selain itu, Wali Kota Fasha bersama delegasi kepala daerah Indonesia lainnya juga diberi kesempatan untuk menghadiri acara Meet the People Sessions, dimana para politikus anggota parlemen Singapura mendengar keluhan dan masukan dari masyarakat (Hearing) di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).

Program yang diikuti Wali Kota Jambi bersama kepala daerah terpilih itu, juga dilengkapi dengan pemberian materi tentang Industry Development Strategies untuk mempromosikan Pembangunan Ekonomi, diantaranya peranan Economic Development Board (EDB) dalam pengembangan Industri dan pertumbuhan ekonomi yang keberlanjutan, Singapore Smart Industry Readiness Index dan bagaimana kesiapan tersebut menjadi katalisasi transformasi industry, hubungan Indonesia dan Singapura.

Pertumbuhan Perusahaan di Singapura, serta bagaimana Singapura mempersiapkan perusahaan-perusahaan swasta dalam berkompetisi serta berinovasi di Industry 4.0. Puncak kegiatan RFP ditutup dengan Net Working dinner, dimana para peserta memaparkan profile investasi daerah masing-masing, yang dihadiri oleh para investor yang bergerak di bidang IT serta industry 4.0, pemerintah Singapura dan Kedutaan Republik Indonesia di Singapura.

Acara penutupan RFP ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada masing-masing peserta yang diberikan oleh Menteri Luar Negeri Pemerintah Singapura, Vivian Balakrishnan.

Sebelum penutupan, para peserta juga diberikan waktu untuk melakukan dialog tertutup dengan Deputy Prime Minister Singapura, Mr. Heng Swee Keat. Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya, karena dirinya masuk dalam 20 kepala daerah, gubernur dan wali kota terpilih dari seluruh Indonesia yang dapat mengikuti kegiatan itu.

"Secara pribadi, kami merasa bangga karena kami terpilih diantara sekian banyak kepala daerah di Indonesia yang dipercaya mewakili Indonesia untuk mengikuti kegiatan ini. Banyak benefit yang didapat oleh Pemerintah Kota Jambi melalui keikutsertaan kita pada kegiatan ini.

Diantaranya adalah pertukaran dan sharing informasi antar negara yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan kebijakan pembangunan kita kedepan. Kita juga dapat menjadikan Singapura sebagai role model, diamana kita ketahui bahwa Singapura unggul dalam kemajuan teknologi informasi. Itu yang kita coba replikasi dan adaptasi," jelas Wali Kota Fasha.

Lebih lanjut, Doktor Ilmu Pemerintahan terbaik IPDN itu juga menyampaikan, bahwa dengan terpeliharanya hubungan baik antara pemerintah Singapura dan pemerintah Indonesia, akan memberikan peluang investasi untuk kedua negara, dimana pemerintah Kota Jambi akan terus membuka peluang besar untuk para investor dari Singapura berinvestasi di Kota Jambi terutama untuk sektor transportasi, pengembangan "home industry" batik dan makanan.

Keikutsertaan Wali Kota Jambi dalam program tersebut semakin menunjukkan eksistensi Kota Jambi di dunia internasional. Sebagaimana diketahui, Kota Jambi juga tercatat sebagai salah satu pemerintah daerah di Indonesia yang aktif dan memiliki hubungan kemitraan strategis dengan beberapa negara di dunia.

Sebut saja seperti negara Singapura, Malaysia, Korsel, China, Denmark, dan Jerman. Kota Jambi juga tercatat aktif dalam beberapa organisasi internasional, seperti ICLEI (International Council for Local Environmental Initiatives), UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia-Pacific) dan DELGOSEA (Democratic Local Governance in Southeast-Asia) dan The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) dan yang paling anyar sebagai observer member pada Organization of World Heritage Cities (OWHC).

Sebelum mengikuti RFP di Singapura, Wali Kota Jambi Syarif Fasha juga mengikuti CityNet 38th Executive Meeting and International Seminars on Heritage and Sustainable Tourism yang berlangsung di Lalitpur, Nepal.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Fasha hadir dan menempatkan Kota Jambi menjadi anggota baru CityNet. Selain Kota Jambi, ada beberapa anggota baru yang diterima keanggotaanya pada pertemuan tersebut, diantaranya Kota Jeju dari Korea dan Kota Denpasar dari Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, sebagai anggota baru, Wali Kota Fasha memperkenalkan profil Kota Jambi kepada executive members CityNet. Benefit yang akan diperoleh Kota Jambi melalui keanggotaan ini adalah jaringan (networking) yang tersebar diseluruh dunia.

Keikutsertaan Kota Jambi dalam program pengembangan capacity building yang di sponsori oleh organisasi internasional ini berupa sharing best practice antar negara, hingga bantuan technical assistance funding (pendanaan) bagi Kota Jambi.

Sebagaimana diketahui, sebagai kepala daerah yang populer dengan kebijakan "Outward looking policy" dalam menjalankan tata kelola pemerintahan, Wali Kota Fasha memang dikenal memiliki jejaring luas ditataran internasional. Hal tersebut pun dimanfaatkannya dalam membangun kemitraan, termasuk dalam meningkatkan profesionalitas ASN Kota Jambi, seperti program peningkatan kapasitas ASN di berbagai belahan dunia.

Terakhir Mei lalu, Fasha telah mengirimkan ASN Pemkot Jambi ke negara Denmark untuk Pelatihan Public Private Partnership. Pelatihan yang di sponsori oleh Danida, Fellowship dari pemerintah Denmark tersebut, adalah buah dari terbinanya hubungan baik Pemerintah Kota Jambi dengan negara Denmark dan kemitraan strategis yang telah terjalin antara Wali Kota Fasha dengan Dubes Denmark, serta Wali Kota Copenhagen selama ini.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Fasha juga telah mengirimkan hampir 200 orang ASN untuk belajar ke negara Singapura, melalui Singapore Cooperation Programme (SCP). Itu belum termasuk berbagai pelatihan yang dilaksanakan di China, Korea, Vietnam dan Malaysia.

Seluruh pendidikan dan pelatihan keluar negeri tersebut seluruhnya terselenggara tanpa membebani APBD Kota Jambi alias gratis. Hasil dari berbagai program pendidikan tersebut, telah membawa efek signifikan dalam meningkatkan paradigma dan kompetensi ASN Pemkot Jambi kearah yang makin baik.(*/sm)



Artikel Rekomendasi