JAMBERITA.COM– Peran pertanian terlebih sektor pangan sangat strategis. Walaupun sektor pertanian sebagai penyangga pangan dunia, namun hampir semua usaha tani ini rentan terhadap permasalahan dan kendala.
Oleh karena itu, apapun kendalanya dan apapun permasalahannya merupakan salah satu ancaman serius terhadap ketahanan pangan yang harus disikapi secara bijak.
Namun untuk mencapai hal itu tentu tidak terlepas dari peran serta dan kemauan seluruh pihak terutama masyarakat.
Dikatakan Pengusaha dan Politisi Nasional Drs. H.A Murady Darmansyah, di Jambi masih terdapat sejumlah lahan tidur yang tidak dimanfaatkan selama ini.
Persoalan lahan tidur ini kata Murady memang kerap menjadi masalah, terutama pada musim kemarau, tidak jarang menyebabkan kebakaran dan menimbulkan asap hingga gangguan penerbangan.
Oleh karena itu, Murady berharap ke depan, pemanfaatan lahan tidur harus segera menjadi perhatian khusus dan diperhatikan secara berkelanjutan dalam rangka hari pangan dunia ini.
Politisi Gerindra ini mengingatkan, bahwa memperingati hari pangan sedunia 16 Oktober tidak boleh hanya menjadi menara gading tempat berpose.
Tapi, harus jelas target dan sasaran yang harus dicapai, termasuklah di wilayah Provinsi Jambi.
“Tentu harus bermakna, jangan hanya seremonial saja, adanya peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) pada setiap tanggal 16 Oktober adalah sebuah momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan.
“Momen hari pangan harus membuka mata kita untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global secara berkelanjutan.
Hari Pangan Sedunia diinisiasi sebagai bentuk perhatian bahwa semakin rawannya krisis pangan di dunia telah diingatkan,” tukasnya.
Murady menambahkan, cerminan terpenuhinya pangan dan gizi itu bisa dilihat sampai ke tingkat individu sebagai cermin dari ketahanan pangan terpenuhi atau tidak.
Pangan dan gizi memang tidak dapat terpisahkan karena pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi merupakan masalah yang sangat krusial.
“Upaya yang terus dilakukan dalam meningkatkan ketahanan pangan salah satunya adalah menempatkan petani menjadi pusat dan subjek pembangunan ketahanan pangan, pangan terpenuhi, petani sejahtera,” pungkasnya. (*/sm)
Ayo Datang ke HelloSapa, Promo Tes Rasa Gratis Hingga Jumat Ini
30 ASN Ikuti Pelatihan Bahasa Inggris, Fasha Sebut Dibiayai Singapore Cooperation Programme
Jumlah Pelamar CPNS di Kota Jambi sudah 1.680 Orang, Formasi Guru Terfavorit
Napak Tilas Jejak Pahlawan, Ini yang Dilakukan Ratusan Pemuda Jambi di Desa Mangun Jaya Tebo