Era Presiden Prabowo, SAH Ungkap Harga Pupuk Turun 20 Persen, Petani Rasakan Dampaknya Langsung



Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:32:19 WIB



JAMBERITA.COM– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, M.M. (SAH), menyebut turunnya harga pupuk hingga 20 persen sebagai bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan petani.

 

Menurut SAH, kebijakan pertanian nasional di bawah Presiden Prabowo yang menekankan efisiensi produksi dan penguatan distribusi subsidi pupuk mulai menunjukkan hasil nyata.

 

“Hanya di era Presiden Prabowo harga pupuk turun signifikan hingga 20 persen. Ini bukan retorika, tapi fakta yang dirasakan langsung oleh petani di lapangan,” ujar SAH di Jambi, Rabu (23/10).

 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian dan pantauan lapangan HKTI Jambi, harga beberapa jenis pupuk menunjukkan tren penurunan dalam dua bulan terakhir:

 

Pupuk Urea: dari Rp125.000 per sak (50 kg) menjadi rata-rata Rp100.000–Rp105.000, turun sekitar 18–20%.

Pupuk NPK Phonska: dari Rp150.000 menjadi Rp122.000–Rp125.000 per sak, turun sekitar 17%.

Pupuk ZA: dari Rp95.000 menjadi Rp78.000–Rp80.000 per sak, turun sekitar 15–18%.

Menurut SAH, penurunan harga ini berdampak langsung terhadap biaya tanam dan produksi, terutama bagi petani padi dan hortikultura.

 

“Kalau dulu petani mengeluh biaya pupuk terlalu tinggi, sekarang mereka mulai tersenyum. Harga turun, stok lancar, dan pendapatan meningkat. Ini bentuk nyata keberpihakan negara pada rakyat kecil,” ujarnya.

 

SAH menilai, keberhasilan menjaga stabilitas dan menurunkan harga pupuk tidak terlepas dari sinergi antara Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, dan PT Pupuk Indonesia yang mengoptimalkan rantai distribusi serta digitalisasi data penerima subsidi.

 

“Presiden Prabowo menekankan kedaulatan pangan sebagai pilar kemandirian ekonomi. Turunnya harga pupuk ini menjadi bagian dari strategi besar menuju swasembada pangan nasional,” jelas SAH.

 

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi itu juga mengingatkan agar seluruh pengurus HKTI di daerah aktif mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran.

 

“Kita harus pastikan kebijakan baik ini tidak diselewengkan. Jangan sampai ada permainan di tingkat pengecer atau distributor. HKTI siap menjadi mitra pemerintah dalam pengawasan lapangan,” tegasnya.

 

Menutup pernyataannya, SAH optimistis kebijakan penurunan harga pupuk akan meningkatkan semangat petani sekaligus mempercepat pencapaian target swasembada pangan.

 

“Petani kuat, negara kuat. Dan hari ini, kita melihat langkah-langkah konkret Presiden Prabowo untuk memastikan itu benar-benar terjadi,” pungkasnya.(*)





Artikel Rekomendasi