JAMBEIRTA.COM - Pagar Pembatas SMKN 1 Kota Jambi Makan Korban, bahkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang alami patah kaki. Untuk itu, Anggota DPRD Provinsi Jambi mendesak Disdik Provinsi Jambi segera memanggil Kepsek.
Terlebih kata Ivan, sebelumnya ada pengaduan camat, dan Rt setempat atas dugaan kelalaian. Jika terbukti maka akan ada sanksi evaluasi untuk kepala sekolah.
“Ini kan kalau sudah bencana baru kita sadari ada kekalain gitu ya, ini adalah bencana menurut saya ini tidak boleh terulang terjadi,” kata Ivan saat meninjau lokasi kejadian, Jumat (4/10/24) malam.
Lebih jauh, Ivan mengatakan dirinya telah menyampaikan kepada Pjs Gubernur Jambi, Sudirman jika itu terbukti ada kelalaian dari pihak sekolah maka diminta untuk segera mengambil tindakan.
“Iya kepala SMK harus di evaluasi, maka saya minta tadi kalau memang harus di evaluasi maka harus di evaluasi,” bebernya.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh sekolah yang temboknya sudah tua maupun lama harus segera diperbaiki. Sementara untuk banguan tembok SMKN 1 akan di banguan menggunakan dana BTT (Bantuan Tanggap Darurat). “Kita sudah koordinasikan dengan Pjs Sudirman, tembok itu akan kita perbaiki,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Rt 25 Kelurahan Simpang 4 Sipin Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Suherri mengungkapkan insiden tersebut telah memakan 4 orang korban diantaranya 3 meninggal 1 terluka dan patah tulang.
Ia mengatlan, tembok tua dengan panjang sekitar 20 meter milik SMK Negeri 1 Kota Jambi yang terbuat dari bata merah setinggi lebih kurang 3 meter sudah terlihat miring sejak lama.
“Tiga yang meninggal, Dua anak anak satu remaja. Yang ketiganya tertimpa reruntuhan pagar dan sempat terendam oleh genangan banjir,“ kata Suherri saat di sambangi di lokasi kejadian.
Adapun korban merupakan bocah dari kakak adik berusia (5) dan (7) tahun, dan seorang remaja (16) yang tengah melintas menggunakan sepeda motor di lokasi tersebut meninggal dunia usai di tertimpa tembok.
Dilakukannya, saat evakuasi warga mengalami sedikit kesulitan karena panjangnya tembok pagar yang ambruk tersebut. Dan membutuhkan waktu beberapa saat hingga ketiga korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD.
Lanjut Ketua Rt, jauh sebelum insiden tersebut terjadi dirinya sudah beberapa kali melaporkan ke pihak sekolah terkait kondisi pagar yang memang sudah mengkhawatirkan, namun sayangnya tidak mendapat respon lanjutan.
“Kita sudah beberapa kali mengadu ke pihak sekolah, baik ke Kepala Sekolah yang lama maupun yang baru. Namun tidak ada tindak lanjut dari mereka,“ ujarnya.
“Bahkan pihak sekolah sempat beralasan tidak ada anggaran dan biaya untuk perbaikan, seakan terkesan pembiaran,“ tuturnya sembari kecewa.
Dengan kejadian ini pihaknya sangat kecewa dengan pihak sekolah, hingga menimbulkan korban jiwa. Bahkan juga rumah warga juga mengalami kerusakan akibat insiden itu.
“Itu di belakang juga masih ada lagi tembok yang kondisinya sama, dan membahayakan. Kalau tidak juga ditangani bisa seperti ini juga,” paparnya.
Al Haris Resmi Buka Lomba Perahu Tradisional 2025 di Sungai Batanghari
Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Bupati Anwar Sadat Ceramah di Masjid Raya Al-Muttaqin
Peringati HUT Megawati Soekarnoputri ke 78, PDIP Jambi Ajak Tanam Pohon, Edi: Mari Kita Budayakan
Militan...Ribuan Masyarakat Tanjabtim Siap Menangkan Romi Haryanto-Sudirman di Pilgub Jambi
Cabup Bungo Jumiwan Aguza Doakan Al Haris Menang di Pilkada 2024
Al Haris Resmi Buka Lomba Perahu Tradisional 2025 di Sungai Batanghari