JAMBERITA.COM - Kualitas infrastruktur jalan menjadi prioritas utama Dinas PUPR Provinsi Jambi. Dikatakan Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Ariesto Harun Wijaya, S.T., M.T., bahwa metode perawatan jalan rabat beton harus memiliki tingkat ketelitian teknis yang setara dengan merawat bayi yang baru lahir.
Harun menegaskan, metode perawatan (curing) yang diterapkan pada proyek-proyek beton seyogyanya fokus pada pengendalian faktor-faktor kunci yang memengaruhi durabilitas dan kekuatan beton.
"Perawatan jalan rabat beton ini bukan hanya tentang menyiram atau menutup, tetapi adalah proses ilmiah. Kami memastikan setiap tahapan teknis dilakukan secara sempurna, karena inilah yang menentukan umur fungsional jalan," katanya saat mengecek pengecoran jalan lingkungan di Desa Pematang Gajah, Rabu (29/10/2025).
Menurut Harun, ?perawatan yang ketat mencakup beberapa spesifikasi teknis penting dengan pengendalian suhu dan kelembapan, untuk itu meminta tim yang mengerjakan jalan tersebut dapat memastikan permukaan beton dijaga tetap lembap (kondisi jenuh) selama minimal 7 hingga 14 hari pertama pasca-pengecoran.
"Ini krusial untuk mencegah evaporasi air campuran yang cepat, yang dapat menyebabkan retak susut (shrinkage cracks)," tegasnya.
Dalam pelaksanaan juga, kata Harun pekerja juga harus melakukan Penggunaan Curing Compound/Material Penutup, Digunakan material penutup seperti goni basah, terpal, atau bahkan curing compound (bahan kimia khusus) yang disemprotkan untuk membentuk lapisan kedap udara.
"Tujuannya adalah mempertahankan air di dalam campuran beton agar proses hidrasi semen berjalan optimal," harapnya.
Perawatan yang ideal memastikan beton mencapai kekuatan tekan rencana yang stabil. "Untuk rabat beton standar, pastikan kualitas beton memenuhi kelas minimum fc’ 20 MPa (sekitar K-250) pada usia 28 hari. Perawatan yang baik dapat meningkatkan kekuatan beton hingga 30%," terangnya.
Harun meminta pasca pekerjaan agar dilakukan inspeksi berkala harian untuk memantau indikasi bleeding yang berlebihan, keretakan, atau penurunan mutu permukaan. "Perawatan ini dianalogikan merawat bayi karena memerlukan perhatian detail dan konsisten tanpa jeda," ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, kenapa hal demikian harus dilakukan oleh pekerja, guna untuk dampak positif dan kepuasan masyarakat dalam menggunakan akses jalan tersebut. "Ketelitian teknis ini berdampak langsung pada kualitas hasil akhir dan kepuasan publik terhadap infrastruktur, kita harap masyatakat juga sama sama untuk menjaga dan merawat apa yang sudah diberikan pemerintah," ujarnya.
Harun menyatakan, metode ini dilakukan agar jalan yang dibangun lebih tahan lama, kata Harun dengan hidrasi yang sempurna, jalan rabat beton memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap beban kendaraan dan faktor cuaca, mengurangi frekuensi kerusakan dan biaya perbaikan."Jalan yang terawat dengan baik minim keretakan, tentu menghasilkan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat," jelasnya.
Meskipun perawatan membutuhkan sumber daya, metode ini dianggap sebagai investasi jangka panjang karena dapat memperpanjang usia layanan jalan secara signifikan. "Kami ingin masyarakat Jambi merasakan dan melihat langsung bahwa setiap pembangunan yang kita lakukan adalah hasil dari ketekunan teknis terbaik. Filosofi merawat bayi ini adalah komitmen kami pada kualitas dan keberlanjutan," pungkasnya.(afm)
Gubernur Al Haris Komitmen Tingkatkan Pendidikan Di Provinsi Jambi
Marsda TNI Eko Dono Indarto Puji Perkembangan Koperasi Merah Putih di Provinsi Jambi
SAH Puji Prabowo Subianto sebagai Presiden yang Paling Memberdayakan Pemuda
Dispora Beri Penghargaan ke Sejumlah Pemuda/i Terbaik Jambi di Peringatan Sumpah Pemuda
SAH Tegaskan Mantan Presiden Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
UBR Jambi Sukses Gelar Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aplikasi Digital Untuk Nelayan


Gubernur Al Haris Komitmen Tingkatkan Pendidikan Di Provinsi Jambi



