JAMBERITA.COM - Ditengah hiruk pikuk persoalan angkutan batubara yang kerap membuat kemacetan di jalan umum, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi Ismed Wijaya malah dirotasi ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Seperti diketahui, Ismed Wijaya sebelumnya resmi dilantik sebagai Kadishub Provinsi Jambi oleh Gubernur Jambi Al Haris di Auditorium Rumdis Gubernur Jambi, pada Rabu (25/05/2022) malam tahun lalu. Namun kemudian diikutisertakan dalam Assesment hingga pindah dari jabatan lama ke jabatan yang baru.
Hari ini, Ismed Wijaya bersama 12 Pejabat Eselon II Pemprov Jambi, Rabu (21/6/2023) Resmi dilantik. Dia dilantik menjadi Kepala Dinas Ketahan Pangan Provinsi Jambi menggantikan Asraf. Dan Ismed Wijaya digantikan oleh John Eka Poah yang sebelumnya sebagai Widyaiswara Ahli Muda di BPSDM.
"Mungkin begini saja, kita coba dulu setahun kita, kan pada waktu seleksi terbuka kemarin ada dibawa nya itu pak John Eka Poah. Nah mungkin visi misi nya dia lebih cocok, ya kita akan coba dulu," kata Gubernur Jambi Al Haris menanggapi terkait dengan pergantian Kadishub.
Sementara itu, John Eka Poah menyampaikan sesuai dengan visi misi Gubernur Jambi bagaimana menciptakan kenyamanan dalam moda transportasi, udara dan laut."Jadi kalau kita bicara transportasi bukan hanya bicara batubara, dan pengguna jalan juga ada angkutan lain, ada hasil tambang, ada hasil bumi, sawit dan lain lain. Nah nanti kita akan coba memanejemen transportasi bersama pihak kepolisian," katanya.
Terkait dengan sering nya terjadi kemacetan akibat angkutan batubara, John Eka Poah mengaku sudah memantau dimana titik titik yang krusial dan segera akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian seperti misal nya di Tembesi Kab Batanghari, Talang Duku dan beberapa titik lainnya yang juga perlu diantisipasi yang tidak menutupkemungkinan di Talang Duku akan ditambah kantong parkir.
"Ini akan kita pelajari dulu saya juga berharap masukan sehingga informasi informasi bisa memberikan dukungan bagaimana yang terbaik, tapi yang jelas untuk tetap berusaha untuk mengurai bersama sama tidak terjadinya kemacetan bukan hanya hasil tambang, juga hasil bumi, kira kira demikian," ujarnya.
Menariknya John Eka Poah sendiri ketika ditanya mengenai target dan keyakinan nya dalam mengemban jabatan baru untuk mengatasi berbagai persoalan sebagaimana Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), terutama yang sering kali terjadi dan menganggu pengguna jalan umum yaitu akibat kemacetan panjang. Ia pun mengaku tidak mempunyai target.
"Target kita akan bekerja seoptimal mungkin, jadi kita tidak punya target 10 hari, 100 hari, tidak. Karena pra kerja ini sifatnya progres, kita berusaha berkolaborasi ke seluruh stack holder baik dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi dan Dinas terkait ESDM, SatPol PP, Kesbangpol juga dari Polisi/TNI dan sebagainya, pencita Batanghari, BWSS," tuturnya.
Selanjutnya, mantan Kasatpol PP Provinsi Jambi era Gubenur Hasan Basri Agus (HBA) itu menyampaikan bahwa kedepan Pemprov Jambi akan mencoba menjadikan jalur air menjadi alternatif terbaik."Dan saya lihat ada dua titik pendangkalan, kalau dak salah ada di Mersam, Malapari. Kita akan coba koordinasi dengan ESDM, mungkin saja kita akan lakukan aksi aksi disitu yang bisa titik pendangkalan itu jadi titik antisipasi," tuturnya.
John Eka Poah juga mengaku punya keyakinan, akan tetapi tidak bisa memastikan."Karena yang namanya macet itu terjadi, tidak dengan sendiri nya. Anak anak libur sekarang juga bisa macet, artinya ini tentatif, maka nya kita berupaya bersama aparat mengurai, meminimalisir itu, jadi kalau memastikan tidak ada macet saya rasa tidak ada, kita akan bekerja sebaik mungkin. Kalau kita targetkan 12 hari, 10 hari, kita bukan Tuhan. Tetapi kita akan mencoba secepat mungkin berkolaborasi dengan aparat tidak lagi terjadi yang namanya kemacetan," jelasnya.
Selanjutnya John Eka Poah juga mengatakan bahwa Gubernur Jambi Al Haris juga sudah membentuk relawan yang akan berkolaborasi juga bersama aparat kepolisian dengan harapan tidak ada lagi persoalan persoalan yang krusial."Mudah-mudahan, menjelang 17 Agustus persoalan persoalan krusial, kalau yang namanya macet itu tidak bergerak ya. Tapi, kalau mungkin dengan ruas jalan yang ada kita optimalkan menjelang ada nanti jalur khusus yang sedang dibangun terwujud kita akan bekerja keras," pungkasnya.(afm)
Ratu Munawaroh Juga Perkenalkan Komunitas SR di Perayaan HATERI ke Publik
Perisai Putih Raih Penampilan Terbaik di Festival Olahraga Tradisional Jambi 2025
Membanggakan! 9 Mahasiswa Nilai Tertinggi-IPK 4.00 di Wisuda Ke-III UBR Jambi, Berikut Nama-namanya
10 Dari 13 Pejabat Esolon II Pemprov Jambi Dirotasi, Ini Posisi Teranyar Nya
BPJS Ketenagakerjaan: Bukti Negara Hadir, Program BKBK Gubernur Jambi Perdana di Indonesia
Belasan Pejabat Eselon II Pemprov Jambi Mulai Berdatangan ke Rumdis Gubernur

Ratu Munawaroh Juga Perkenalkan Komunitas SR di Perayaan HATERI ke Publik


