Oleh: Siti Amanah,S.Pd.M.Pd*
Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan pendidikan nasional yang bermuara pada kesejahteraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi (UNJA) merupakan institusi formal yang berkewajiban dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan berpendidikan, harus mengambil perananan penting sebagai wadah dalam pengembangan intelektualitas baik bagi masyarakat terasing, pedalaman, maupun masyarakat maju.
Selain itu FKIP UNJA juga harus menciptakan mahasiswa sebagai penerus bangsa yang mampu mengaplikasikan Ilmu dan pendidikan mereka melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini dapat mereka pelajari pada bidang pengabdian masyarakat dan apa yang dilakukan oleh dosen merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mendidik dan melatih mahasiswa dalam peranannya sebagai Agent of Change atau dikenal sebagai agen perubahan.
Kegiatan pengabdian ini juga akan sangat berperan dalam memajukan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di sekolah binaan melalui peningkatan pengetahuan tentang layanan dalam bidang pendidikan BK. Program Studi BK sebagai salah satu program studi di FKIP yang menyediakan wadah pengembangan disiplin ilmu pendidikan untuk SMA dan mahasiswa sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang berkualitas.
Untuk itu, dosen FKIP dituntut untuk melaksanakan penelitian, pengabdian dan menghasilkan karya ilmiah yang kreatif dan inovatif serta mendukung proses pendidikan yang berkualitas dalam membantu menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitarnya yang tentu di dukung oleh peran aktif semua unsur elemen sekolah mulai dari kepala sekolah, Tata Usaha, manajemen sekolah dewan Guru dan unsur terkait.
Guru BK menjadi mitra yang berperan aktif dalam pengimplementasian kegiatan ini, dengan relevansi disiplin keilmuannya guru BK mendapatkan
infus positif dalam penerapan dan pembinaan melalui beberapa layanan yang lazim dilakanakan disekolah tersebut yang secara bersama sama berorientasi kepada peningkatan kreativitas dan kualitas layanan dalam bidang bimbingan dan konseling.
Melalui program pengabdian masyarakat (PPM) Dana PNPB tahun anggaran 2019, FKIP UNJA memfasilitasi Program Studi BK melakukan pengabdian di SMA Negeri 10 Kota Jambi yang mengangkat beberapa topik kegiatan. Dimana semua tim peneliti terdiri 14 dosen BK aktif dan masing-masing menyiapkan topik kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan siswa, bertujuan memberikan sumbangsih keilmuan, berorientasi kepada perubahan proses belajar mengajar pada sekolah binaan/mitra dalam hal ini SMA Negeri 10 Kota Jambi.
Itu didasari pada Nota Kesepahaman/Memorandum Of Understanding (MOU) antara program studi BK FKIP UNJA dengan SMA N 10 dengan nomor : 231/UN21.1.6/FKIP/2018 dan nomor : 583/407/SMAN.10/2018 yang ditandatangani secara sah oleh Ketua Program Studi BPK Drs. Nelyahardi Gutji,M.Pd. dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Drs. Syaifullah,MM. tanggal 25 Mei 2018 di Jambi.
Menjawab tuntutan zaman millenal yang berkualitas pemanfaatan short Movie melalui layanan informasi sebagai upaya menumbuhkan budaya belajar siswa berprestasi unggul dengan berbasis integritas diri siswa menjadi tema pilihan yang dikemas oleh Prof. Dr.Dra. Hj.Emosda.M.Pd.Kons. dan Siti Amanah,S.Pd.M.Pd.
Berdasarkan perencanaan, pelaksanaan dan kendala serta factor pendukung terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan informasi dengan tema “Pemanfaatan Short Movie sebagai Upaya Menumbuhkan Budaya Belajar Siswa Berprestasi Unggul di SMA Negeri 10 Kota Jambi” sudah berjalan dengan baik
dan lancar.
Antusiasme siswa dapat terlihat dengan banyaknya siswa yang mengikuti layanan konseling yang diberikan, keseriusan nampak dari sikap siswa dalam menyaksikan Film Pendek short movie yang ditayangkan saat layanan berlangsung, walaupun diantara siswa ada yang penasaran belum begitu paham tentang alur cerita film tersebut, namun tim pengabdian masyarakat dengan kesungguhan mengarahkan siswa untuk memahami alur cerita dari film tersebut, sehingga siswa memahami akan makna cerita dan tujuan dari layanan yang diberikan.
Akhirnya siswa dapat menyimpulkan dan mengaitkan dengan dirinya sendiri tentang pentingnya mempunyai budaya berprestasi unggul sejak dini. Siswa membuat komitmen untuk memulai menjadi siswa/i berprestasi unggul setiap harinya, untuk mencapai itu siswa diberikan konten/materi oleh dosen Siti Amanah,S.Pd.M.Pd. selaku tim pengabdian, yang berkenaan dengan bagaimana membudayakan diri menjadi siswa prestasi unggul sehingga tertanam budaya tersebut secara terintegritas pada diri siswa yang bersangkutan dan akan dijadikan bekal untuk meraih cita-citanya.
Implementasi layanan penguasan konten dengan metode pohon karir dalam upaya menetapkan perencanaan karir siswa menjadi tema layanan lanjutan dari tema sebelumnya yang di pilih Oleh Drs. Nelyahardi.M.Pd. bersama Hera Wahyuni.S.Pd.M.Pd. Penerapan layanan pengusaan konten dengan metode pohon karir ini dilaksanakan agar siswa mendapatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan dalam menentukan karirnya dimasa yang akan datang.
Penerapan layanan penguasaan konten dengan menggunakan metode pohon kair, yaitu mengambarkan emosi yang sedang dirasakan siswa pada saat sekarang dan masa mendatang, secara umum layanan penguasaan konten dilakukan itu telah sesuai dengan yang direncanakan dan juga terlihat siswa cukup antusias dan aktif dalam mengikuti proses jalannya kegiatan.
Dari akhir kegiatan siswa juga terlihat menghasilkan karya kreatif dan inovatif secara berkelompok yang ditunjukan dengan ditempelnya satu buah pohon karir sebagai simbol pohon sebagai lambang bagi mereka untuk mengembangkan karirnya dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan yang mereka minati.
Dan pada akhirnya para siswa diberikan kesempatan untuk menggantungkan cita-citanya pada ranting pohon yang mereka pilih, hal ini sebagai wujud bahwa para siswa mempunyai tujuan akhir pada proses study. Mengingat pentingnya pemahaman pergaulan sehat remaja Psikoedukasi Pergaulan sehat Remaja menjadi tema pilihan layanan yang di laksanakan oleh Drs. Suparjo Herlambang.MPd. bersama dua anggota tim Felicia Ayu Seconda.S.Psi.M.Pd. dan Marlita Andhika Rahman.S.Psi.M.Psi.
Siswa mempunyai pemahaman tentang pegaulan sehat dan tidak sehat di dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga dapat memahami batasan dan konsekuensi yang dilakukan dalam pergaulan remaja masa kini.
Penerapan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA N 10 oleh Drs. Joni Afri .MPd. , Rully Andi Yaksa.S.Pd.M.Pd. Secara umum bahwa sebelum dilaksanakannya kegiatan layanan penguasaan konten ini pada dasarnya siswa sudah memiliki motivasi dalam belajar.
Namun perlu adanya peningkatan motivasi agar siswa lebih giat untuk memiliki prestasi dalam belajar maka dari itu dalam pelayanan ini menggunakan metode problem soving (pemecahan masalah) seperti kurang percaya diri berbicara didepan kelas, merasa bosan dan jenuh dalam belajar, mendapatkan hasil belajar yang rendah, bolos pada jam pelajaran tertentu, dan pergaulan teman sebaya yang salah adapun peningkatan yang cukup baik dari kegiatan ini antara lain sebagai berikut.
Siswa sangat antusias dengan penyampaian materi menggunakan media power point dan kertas stiker, pembentukan kelompok dapat melatih siswa dalam bekerjasama dan berani dalam mengungkapkan pendapatnya. Siswa merasa antusias karena permasalahan yang didiskusikan sesuai dengan apa yang mereka alami sehingga solusi yang diberikan oleh setiap anggota kelompok bermanfaat bagi mereka.
Penerapan layanan bimbingan kelompok (BKP) untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dr. Akmal Sutja.MPd., Rull Andi
Yaksa.S.Pd.M.Pd. Penerapan ini dilaksanakan agar siswa mendapatkan wawasan, pengetahuan,keterampilan nilai dan sikap dalam emosi.
Penerapan bimbingan kelompok ini juga menggunakan metode menggambar, yaitu mengambarkan emosi yang sedang dirasakan siswa pada saat sekarang, secara umum bimbingan kelompok yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan dan juga terlihat siswa cukup antusias untuk mengikuti kegiatan.
Diketahui juga bahwa sebelum dilaksanakannya kegiatan bimbingan kelompok ini siswa belum mengetahui
maksud dari kecerdasan emosional serta belum bisa membedakan emosi dan perasaan. Namun setelah dilakukan bimbingan kelompok siswa sudah mengetahui dan memahami kiat untuk mengontrol emosi, cara mengatasi permasalahan diri sendiri, serta turut membantu mencari solusi dari permasalahan teman-temannya dan berpendapat dalam kelompok.
Adapun harapan dari capaian pengabdian kepada masyarakat ini secara umum dapat berkontribusi secara positif dalam menunjang proses pembelajaran disekolah demi tercapainya pendidikan kerkualitas dan terintegritas, yang di implementasikan melalui pengembangkan keilmuan bidang BK sehingga layanan BK semakin berkuaitas dan banyak diminati peserta didik, dan menjadikan motivasi bagi para guru BK di sekolah untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan sesuai kebutuhan siswa dan tuntutan perkembangan zaman milleneal.
Penulis adalah: Dosen BK FKIP Universitas Jambi(*)
Pasca Lebaran SAH Fokus Agenda Legislasi Dan Program Kerja Aspirasi Dapil