JAMBERITA.COM - Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) di Jambi yang baru saja dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK Paruh Waktu. Seperti dietahui pelantikan tersebut tepat di hari peringatan KORPI berlangsung dilapangan kantor Gubernur Jambi, Senin (1/12/2025).
Dari pelantikan tersebut banyak suka cita yang dilalui oleh 6.438 PPPK yang dilantik, salah satunya seorang wanita dengan berpose foto pakaian korpri di lapangan kantor Gubernur, memposting dengan menunjukkan SK sembari menuliskan kisahnya selama 13 tahun mengabdi di salah satu Rumah Sakit milik Pemprov Jambi.
Melalui postingannya di aplikasi @Threed bernama dhiancharie itu pun menuliskan sedikit pengalamannya selama mengabdi. Bahkan postingan itu pun disukai oleh banyak User dengan jumlah 968 suka, dan 59 komentar dan 6 kali dibagikan.
Ia menceritkan, setelah mengabdikan diri selama hampir 13 tahun dengan status honorer, pencapaian ini menjadi puncak dari perjuangan panjang yang sarat tantangan, termasuk cibiran dari lingkungan sekitar.
Dalam unggahan media sosial @Threed, Nakes dhiancharie mengungkapkan rasa syukur mendalam atas pelantikan yang ia raih. Ia mengenang bagaimana ia harus berjuang menghadapi stigma dan kalimat meremehkan yang sering ia dengar.
"Terima kasih untuk diri sendiri yang selalu kuat dengan kata-kata cuma PERAWAT HONOR!!" tulisnya dalam unggahan tersebut, sekitar satu hari lalu.
Kalimat tersebut mencerminkan realita yang dihadapi banyak Nakes honorer: bekerja dengan beban tugas yang sama, namun dengan imbalan dan status yang jauh berbeda. Meskipun gaji yang diterima kecil, semangat pengabdian dan rasa bangga terhadap profesi perawat menjadi motivasi utamanya untuk bertahan.
"Walaupun gajinya kecil kata orang, yang penting aku bangga jadi perawat. Sekarang alhamdulillah sudah ASN, ya," tambahnya dengan nada haru.
Pencapaian status ASN setelah 13 tahun pengabdian adalah bukti nyata dedikasi yang tidak pernah padam. Momen pelantikan dan penggunaan seragam baru ASN merupakan impian yang diyakini Nakes ini juga didambakan oleh banyak rekan sejawatnya.
Ketika menanggapi nada-nada sinis yang mempertanyakan rasa bangganya ("gitu aja bangga?"), ia dengan tegas menyatakan, "Maaf ya, aku memang bangga karena di tahap ini, pelantikan, memakai baju ini, pasti juga impian banyak orang," tulisnya.
Kisah perjuangan ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ketekunan, integritas, dan keyakinan diri. Status ASN bukan hanya sekadar perubahan gaji atau jabatan, tetapi pengakuan resmi dari negara atas pengabdian dan profesionalisme yang telah diberikan selama belasan tahun di garis depan pelayanan kesehatan.
Kisah ini diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi ribuan tenaga honorer, khususnya Nakes, yang masih berjuang mendapatkan kepastian status. Pengakuan ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan masyarakat luas akan jasa besar para Nakes honorer yang menjadi tulang punggung layanan kesehatan publik selama ini, bahkan di tengah keterbatasan.
"Alhamdulillah, cuma Allah yang bisa membalasnya," tutupnya, menunjukkan rasa syukur yang mendalam atas tercapainya tahap penting dalam kariernya ini. Berdasarkan penelusuran jamberita.com dari SK yang Ia tunjukkan sebagaimana dalam foto, Ia merupakan salah satu pengawai di RSJ Kol HM Syukur Jambi. (afm)
Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Sisir Wilayah Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera
Pesan Mega Lewat Tokoh 'Pemberani' di Konferda PDIP Jambi: Selamatkan Lingkungan & Sungai Batanghari
Bawa Aspirasi Petani, SAH Hadiri Rakernas HKTI di Bogor, Fokus Susun Program Kerja 2025-2030
Kapolda Jambi Kunjungi SLB Sri Soedewi: Dorong Inklusivitas dan Potensi 300 Anak Istimewa
MCP KPK Jambi Zona Hijau di Sumatera, Inspektorat : Terus Berbenah, Tidak Boleh Berpuas Diri

Inspektorat : Integritas dan BerAHKLAK Banteng Utama ASN Cegah Korupsi


