Abun Yani Terobos Gumpalan Gulma Menuju ke Tengah Danau Arang-arang Muaro Jambi



Selasa, 11 Juli 2023 - 19:12:29 WIB



Anggota DPRD Provinsi Jambi Abun Yani Saat Berada di Tengah-tengah Danau Arang-arang Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Anggota DPRD Provinsi Jambi Abun Yani Saat Berada di Tengah-tengah Danau Arang-arang Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.

JAMBERITA.COM - Sehari bersama politisi Gerindra Abun Yani menyusuri hamparan Danau Arang arang Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Untuk menuju ke titik lokasi yang rencana akan dinormalisasi tersebut cukup memakan waktu, bahkan harus menerobos semak blukar dan gumpalan gulma yang menghadang.

Meski demikian, itu tidak menyurutkan semangat Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Muaro Jambi Batanghari Abun Yani, dalam mengajak pihak Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi ke tengah tengah danau untuk melihat potensi yang ada dengan menggunakan perahu ketek.

Setiba di tengah danau yang jauh mata memandang itu, Abun Yani mengatakan. Disana lah luasan danau yang tersisa, tidak ditumbuhi oleh gulma atau semak semak dengan perkiraan sekitar 6-7 heaktar."Kita sudah di tengah-tengah danau arang arang, artinya yang tidak ditumbuhi oleh gulma atau semak-semak hanya ini sekitar lebih kurang 5-6 H, padadal danau arang-arang ini panjangnya saja 2,5 KM, lebarnya 1,5 KM, artinya lebih kurang sekitar 300 hektar," katanya. Selasa (11/7/2023).

Menurut putra daerah Muaro Jambi itu, dulu danau arang arang merupakan sumber penghidupan beberapa masyarakat di sekitar sini untuk mencari ikan tawar. Mulai dari Kecamatan ulu dan Kecamatan Sungai Gelam artinya ada sekitar 7-8 desa dan di sini pun juga ada lubuk larangan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk pengembangbiakan benih ikan sungai air tawar. "Karena danau arang arang ini terkenal berpenghasilan ikan air tawar, nah sekarang ini sudah hampir punah mulai dari ikan Toman, Serandang ikan Temakang. Artinya ini harus cepat kita antisipasi sehingga ikan-ikan air tawar bukan hanya menjadi ikan hiasan, tapi benar-benar seperti dulu kalah," ujarnya.

Abun menyampaikan yang tidak kalah penting nya danau arang ini bagian dari embung air, karena sungai dari kota, Kecamatan Kumpeh dan Sungai Gelam itu larinya ke danau arang arang yang juga merupakan sumber air, tetapi karena sebagian sudah tertutup gulma. "Artinya kalau seandainya 300 hektar ini bisa dinormalisasikan, dibersihkan ini luar biasa potensinya, pertama bisa menjadi tempat wisata, kedua nelayan bisa mencari ikan kembali lagi seperti dulu, ketiga tempat embung air sehingga di desa-desa di sekitar danau ini tidak lagi terjadi kebanjiran," tuturnya.

Untuk itu, Abun Yani bersama Kepala Desa setempat juga didampingi pihak SDA PUPR Provinsi Jambi danau tersebut dapat dinormalisasi."Kita optimis lah kedepannya ini harus kita selesaikan, ini project PR yang harus kita selesaikan, artinya kalau kita cinta dengan alam, ya kita dengan daerah legenda danau arang-arang ini harus kita normalisasikan," jelasnya.

Terkait dengan anggaran normalisasi itu sendiri kata Abun Yani, sebenarnya tidak begitu besar, tinggal saja kembali ke niat dan keinginan semua pihak dalam mengembalikan keasrian danau arang arang."Artinya, kalau kita cinta dengan daerah, cinta dengan lingkungan kita, cinta dengan alam kita, cinta dengan masyarakat yang mencari ikan, cinta dengan masa depan anak cucu kita kedepan, dan sumber ikan air tawar selalu eksis, iya kita harus normalisasi," harapnya.

Sebaliknya kata Abun Yani, apabila tidak cinta terhadap lingkungan dan sebagainya, maka semua itu tidak akan terealisasi."Ini tantangan untuk Pemerintah Provinsi Jambi, ya saya ingatkan ini tantangan, kalau enggak peduli dengan lingkungan hidup, itu enggak mungkin, maka saya selaku perwakilan masyarakat memohon kepada pemerintah buka mata, lihatlah kondisi ini," tuturnya.

Abun menambahkan, dengan begitu maka respon daripada Pemerintah lah yang dibutuhkan saat ini."Hari ini bersama dengan teman-teman dari PUPR, bersedia hadir di sini ya, saya ucapkan terima kasih mudah-mudahan ini bisa terlaksana dan di anggaran kan di 2024 nanti," ujarnya.

Lebih jauh, Abun Yani juga mengatakan, bayangkan jika dari sekitar 300 H luasan danau arang arang tersebut apabila dapat dinormalisasikan dan menjadi bersih maka bukan saja menjadi lubuk ikan, tetapi ini juga bisa menjadi tempat wisata dan menjadi tempat pengambilan air bagi petugas Water Bomming dalam melakukan pemahaman jika terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi.

"Nah kebetulan di samping danau ini, ada desa arang-arang, sumber jaya dan sungai terap, di sana posisinya itu lahan persawahan lebih kurang 500 hektar, artinya jika danau ini dibangun, lahan persawahan dibangun, semua berjalan seiringan, saya rasa bukan saja jadi objek wisata, tapi juga jadi sentra ekonomi untuk masyarakat dan tadi yang dibudidayakan di 500 hektar 3 Desa ini tadi bisa menjadi harapan masa depan untuk ketahanan pangan, Muaro Jambi khususnya, Provinsi Jambi pada umumnya," tegasnya.

Selain memiliki banyak potensi, Abun Yani juga menjelaskan bahwa lokasi danau arang arang juga sangat dekat dengan perkotaan, bahkan bisa lewat menggunakan kendaraan roda empat, melintas dari Kecamatan Sungai Gelam."Jadi jarak kota paling-paling sekitar 9 kilo, nah kebetulan aksesnya enggak ada, otomatis jika normalisasi danau ini sudah kelir, baru nanti infrastruktur jalan menuju ke sini sehingga objek wisata bisa berkembang," pungkasnya.(afm)





Artikel Rekomendasi