JAMBERITA.COM- Pemerintah Malaysia akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown total selama dua pekan mulai 1 Juni. Langkah ini pemerintah ambil lantaran kasus Covid-19 belakangan ini melonjak drastis.
Pengumuman ini dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri (PMO) pada hari ini, Jumat, 28 Mei 2021, setelah Malaysia melaporkan rekor harian, yakni 8.290 kasus Covid-19. "Semua sektor tidak diizinkan untuk beroperasi selama fase pertama lonckdown kecuali untuk sektor ekonomi dan jasa yang penting," bunyi pernyataan itu dikutip dari New Straits Times.
Jumlah infeksi aktif di Malaysia saat ini sudah mencapai 70 ribu kasus dengan total kematian mencapai 2.552. "Munculnya beberapa varian baru yang ganas dengan tingkat infeksi lebih cepat dan lebih tinggi juga mempengaruhi keputusan ini," tulis pernyataan itu.
Lonjakan kasus harian baru-baru ini di Malaysia juga menyebabkan kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 secara nasional menjadi semakin berkurang.
Namun Kantor Perdana Menteri mengatakan jika lockdown berhasil mengurangi kasus harian Covid-19, pemerintah akan mengizinkan pembukaan kembali sejumlah sektor ekonomi yang tidak melibatkan pertemuan besar dan mematuhi pedoman jarak fisik.
“Lockdown fase kedua akan dilakukan selama empat minggu setelah fase pertama berakhir. Setelah ini berakhir, kami akan melanjutkan ke fase 3 ketika semua kegiatan sosial dilarang tetapi hampir semua kegiatan ekonomi dapat dilanjutkan. Kehadiran fisik ke tempat kerja namun akan dikontrol dengan ketat," katanya.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa setiap keputusan untuk transisi dari satu fase ke fase lainnya akan didasarkan pada studi penilaian risiko yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia. "Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada bagaimana infeksi harian covid-19 dan kapasitas rumah sakit di seluruh negeri".
Sumber: NEW STRAITS TIMES
Antisipasi Kecurangan, Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi Sidak SPBU
Satu Orang DPO Pengrusakan Kantor Gubernur Jambi Diamankan Polisi
Telegram Novel Baswedan Dibajak, Akun WA Eks Jubir KPK Tak Bisa Diakses
Kominfo Buka Suara Soal Dugaan Data Pribadi 279 Juta Penduduk Bocor