JAMBERITA.COM– Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jambi, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH), menegaskan bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, petani padi mulai merasakan manfaat nyata berupa harga jual gabah yang lebih tinggi. Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus menaikkan harga pembelian gabah memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani.
“Sekarang petani tidak lagi dihantui ketakutan harga gabah anjlok ketika musim panen. Di era Presiden Prabowo, petani padi menikmati harga jual yang lebih tinggi dan stabil. Ini bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada para petani,” ujarnya di Jambi, Selasa (1/10).
Fakta di lapangan memperkuat pernyataan tersebut. Pada tahun 2022, harga gabah kering panen di tingkat petani rata-rata masih berada di kisaran Rp5.600 per kilogram. Setahun kemudian, harga naik tipis menjadi sekitar Rp5.800 per kilogram. Namun memasuki tahun 2024, terutama saat panen raya, harga gabah melonjak hingga rata-rata Rp6.800 per kilogram. Bahkan dalam kondisi tertentu, menurut data Badan Pusat Statistik, harga gabah di tingkat petani sempat menembus Rp11.900 per kilogram, angka tertinggi dalam sejarah perdagangan gabah di Indonesia.
Kebijakan pemerintah pada 2025 semakin memperkuat tren positif tersebut. Melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional, pemerintah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan HPP pada periode sebelumnya, sehingga memberi jaminan harga minimal bagi petani. Rata-rata harga nasional pun kini berada di kisaran Rp6.500 hingga Rp6.800 per kilogram, menandakan adanya kestabilan pasar yang lebih berpihak pada produsen.
SAH menilai kondisi ini menjadi momentum penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan. “Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan bangsa. Dengan adanya harga gabah yang lebih menguntungkan, mereka bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarga, tapi juga meningkatkan taraf hidup. Ini sesuai visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia berdaulat dalam pangan,” tegasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan masih ada tantangan di lapangan, terutama bagi petani kecil yang terkadang terpaksa menjual gabah di bawah HPP karena keterbatasan akses pasar atau tekanan dari perantara. Untuk itu, HKTI Jambi siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan pusat agar harga tinggi yang sudah ditetapkan benar-benar dinikmati seluruh petani.
“Kita harus memastikan bahwa keberpihakan ini bukan hanya terasa di atas kertas, tetapi sampai ke sawah dan dapur petani. HKTI Jambi akan terus mengawal agar petani benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkasnya.(*)
Kapolda Jambi Jadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025
Ketua DPD HKTI Jambi, SAH Tegaskan Era Prabowo, Petani Padi Nikmati Harga Jual Tinggi
PUPR Sisir Ruas Jalan Provinsi di Tempino - Bulian Rusak Berat, Perlu Penanganan Segera
Al Haris Sampaikan KUA-PPAS APBD Provinsi Jambi 2026, Pendapatan Daerah Turun Jadi Rp3,6 Triliun
Gubernur Al Haris: Pancasila Sebagai Perekat dan Penyatu Bangsa
Kapolda Jambi Jadi inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025