Ramadhan yang Sebenarnya



Selasa, 19 Maret 2024 - 08:36:48 WIB



Oleh: Amri Iksan*

 

Ya Allah, jadikan Ramadhan tahun ini sebagai pintu kesehatan dan keselamatan, pintu kesabaran dan kekuatan, pintu rezeki dan keberkahan, pintu kebaikan dan nikmat dan pintu surga bagi kami. Ketika Ramadhan datang, semua pintu surga dibuka, pintu neraka semua ditutup dan setan dibelenggu didalamnya. (HR. Bukhori dan Muslim) 

Puasa adalah salah satu madrasah ilahiah paling istimewa dalam menciptakan suasana hati yang muraqhabah, yakini selalu merasa diawasi oleh Allah SWT baik dalam keadaan rahasia maupun terang terangan, Kemudian melakukan muhasabah, mengintropeksi diri segala amal perbuatan yang telah dikerjakan, dan tentunya mujahadah, berjuang sungguh sungguh mengembleng jiwa diatas ketaatan kepada Allah SWT. (Sunarto)

Puasa Ramadhan yang sebenarnya pada hakikatnya bukan hanya menjaga diri untuk tidak makan, tidak minum atau tidak berhubungan sex bagi suami istri. Puasa juga tidak identik dengan buka bersama (bukber), berburu takjil, berburu diskon, menyiapkan lebaran. Tapi yang paling utama kita disunatkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah: tarawih, qiyamullail, tadarusan, infak dan shodakah dan banyak lagi ibadah yang lain.

Oleh karena itu, dalam puasa Ramadhan kali ini, dari sekian banyak manusia di dunia ini, seseorang yang paling pantas untuk terus menerus kita nasihati, kita awasi solusinya adalah diri kita sendiri. Dalam konteks ini, kita wajib memberi nasihat dalam urusan, mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan ketakwaan, mengasah hati, menghilangkan pikiran negatif, dan memperbaiki konsep hidup.

Kita juga harus memperhatikan apakah ada usaha untuk membentuk pola hidup sehat, mendekatkan diri dengan Allah, menjaga kesehatan mental, meningkatkan kepercayaan kepada Allah, menemukankan fitrah diri, mengasah rasa syukur, menghilangkan kebiasaan buruk, membangun kebiasaan baik, menjadi pribadi baru, membentuk disiplin dan konsistensi, membentuk self-control, dsb.

Dalam puasa kali ini, kita memang harus belajar dari alam, akar tidak terlihat tapi memberikan banyak manfaat, itulah konsep sedekah. Laba laba, meskipun rumahnya sering hancur tapi ia tetap semangat membuat lebih kuat, itulah konsep sabar. Burung, walaupun ia dapat terbang tinggi tapi ia tidak lupa daratan, itulah konsep bersyukur. Air, selalu dibutuhkan meskipun setelah itu selalu terbuang, itulah konsep ikhlas. Belajat juga dari padi, semakin berisi semakin merunduk, itulah konsep rendah hati.

Begitu juga, kita perlu camkan, tidak semua yang dibakar api itu akan hangus menjadi debu, batu bata sengaja dibakar agar kuat dan kokoh. Begitu juga dengan kehidupan, tidak semua yang menimpa kita akan menghancurlan, kadang Allah menguji, agar kita menjedi lebih kuat.

Kita perlu memperhatikan, Tuhan menghadirkan manusia pemarah agar kita bisa belajar penyabar. Tuhan mendatangkan manusia pendendam agar kita bisa belajar pemaaf. Tuhan mendekatkan kita dengan seorang pembohong agar kita bisa belajar menjadi jujurItulah bagaimana Tuhan memiliki caranya sendiri untuk mendidik kita menjadi lebih baik.

Kenapa orang berpuasa mau bersabar? Mungkin jawabannya sederhana, karena kita yakin bahwa adzan magrib pasti datang. Artinya, apapun masalah yang kita hadapi, seberat apapun problem kita, yakinlah solusi dan jalan keluardari allah pasti akan datang. Tidak pernah ada gembok yang dibuat tanpa kunci, itu artinya tidak pernah ada masalah dibuat tanpa solusi.

Dalam puasa Ramadhan kali ini, berbuat baiklah tanpa banyak bicara. Langit tidak perlu bicara langitnya tinggi. Air laut tak perlu bicara airnya asin. Karena pengakuan adalah tanda kekurangan. Berbuat baiklah tanpa perlu banyak bicara. Berbuat baiklah tanpa pamrih. Berbuat baiklah lillah karena Allah SWT. Sampai orang mengenal tanpa membaca tapi merasa.

Jika ikhtiar dan usahamu sudah maksimal dan sudah sampai pada titik puncak, maka biarkan takdir dan doa berperang di langit. Ceritakanlah masalahmu dalam doamu. Percayalah disaat kamu ikhlas dengan keadaan, yakinlah Allah pasti merencanakan kebahagiaan untukmu. Allah mampu mengubah keadaan dan situasi paling terpuruk yang dirasakan menjadi paling terbaik dalam hidupmu.

Allah tahu apa yang sedang bergemuruh di hati kita. Allah tahu apa yang sedang kita rasakan, kita pikirkan sekarang, Allah tahu apa yang sedang mengganggu dan mengusik pikiran kita. Tapi Allah lebih tahu bahwa kita akan mampu dan kuat dalam menjalaninya. Allah juga lebih tahu bahwa akan ada waktu yang tepat dimana semua kesedihan, perjuangan, serta kesabaran kita akan terkabulkan dan akan berbuah manis

Maka diperlu kesabaran, sabar itu ilmu tingkat tinggi, tidak semua orang punya ilmu ini. Untuk mencapai ini, belajarlah setiap hari, latihannya setiap waktu, ujiannya sering mendadak, sekolahnya sepanjang hidup. Jika mampu, jadilah orang yang ridho. Jika tidak mampu, jadilah orang yang sabar. Karena orang ridho itu lebih utama daripada orang sabar. Sabar itu menenangkan hati, ridho itu membahagiakan hati.

Tiba tiba kita diberikan jalan, tiba tiba diberikan kabar baik, tiba tiba segala hal baik terjadi. Barangkali bukan ibadah kita yang luar biasa hebat, tapi boleh jadi ada sesuatu paling sederhana yang pernah kita lakukan pada seseorang lalu dia mengucapkan doa terbaik buat kita, maka perbanyaklah berbuat baik kepada siapa saja.

Harus disadari bahwa seseorang menjadi pintar karena dia sering belajar, seseorang menjadi paham akan sebuah persoalan sebab dia pernah mengalami. Seseorang menjadi dewasa dalam menghadapi problema karena pernah melewatinya. Bisa dipastikan seseorang yang terlihat kuat adalah dia yang mampu memetik hikmah dari hal hal yang menyakitkan.

Biarkan Ramadhan menjadi bulan yang menyembuhkan kita, ikhlaskanlah apa yang telah terjadi dan kuatlkan dirimu untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Tugas kita sekarang adalah mengenal dan mendekatkan diri dengan yang Maha Kuasa dan tetap menjaga silaturrahmi dengan sesama.

Itulah keindahan Islam bahwa tidak ada kata terlambat untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Saat usaha dan ikhtiar sudah digaris batas, maka biarkan doa dan takdir bertarung di langit. Tugas kita hanya berusaha, biarkan Allah SWT yang menentukan pilihan. Sesungguhnya Allah itu dekat, Dia melihat tangan yang ditengadahkan dan mendengar doa yang kita bisikkan. Semoga doa kitalah pemenangnya.

Ya Allah di Ramadhan ini, bersihkan hati kami yang masih kotor, indahkan akhlak kami yang masih belum baik. Ya Allah, Ramadhan kali ini, jadikanlah kami ahli taubat dan senantiasa beristigfar, ampunkanlah sebanyak apapun dosa dosa kami.

Ya Allah, aku tidak punya kekuatan selain Doa dan aku tidak punya harapan selain Kunfayakun Mu. Innamaa amruhu adzaa araada syai’an ay yaquula lahuu Kunfayakun. Jadikanlah segala yang sulit menjadi mudah, yang belum tentu menjadi pasti, yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Semoga setiap lelah menjadi berkah, setiap cobaan selalu ada jalan keluar. Semoga hari ini dan seterusnya Engkau turunkan Rahmat, karunia, anugerah rezeki dan ampunan Mu.

*) Penulis adalah Pendidik di Madrasah



Artikel Rekomendasi