5 Skenario Pandemi Covid-19 akan Berakhir Versi Ahli Kesehatan



Senin, 28 Februari 2022 - 17:00:35 WIB



Jakarta - Kapan pandemi Covid-19 akan berakhir? Sebenarnya, banyak pakar kesehatan yang memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu seiring banyaknya ketersediaan vaksin yang kian meluas. Namun, skenario tersebut berlaku sebelum dunia dilanda varian Omicron yang sangat menular.

Ketika gelombang Omicron mulai surut dalam beberapa minggu terakhir, beberapa pakar kesehatan masyarakat ditanyai pertanyaan itu dan jawaban mereka mungkin mengejutkan. Berikut lima skenario ahli kesehatan terkait kapan pandemi Covid-19 berakhir, seperti dikutip dari Eat This!.

Musim panas 2022 jika hal ini terjadi

Pimpinan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pandemi secara resmi dapat pindah ke fase yang kurang mendesak musim panas 2022 jika cukup banyak orang di dunia yang sudah divaksin.

“Harapan kami fase akut pandemi ini akan berakhir tahun ini, tentunya dengan satu syarat, vaksinasi 70 persen (target tercapai) pada pertengahan tahun ini, sekitar Juni, Juli,” kata Ghebreyesus.

Namun, kantor berita Al-Jazeera mencatat sebagian besar dunia terus bergerak untuk melonggarkan pembatasan sosial, terlepas dari metrik vaksinasi, bahkan, ketika Amerika Serikat sedang bertransisi untuk mempertimbangkan Covid-19 sebagai endemi. Demikian juga daerah-daerah yang lebih miskin di dunia seperti Afrika, di mana hanya 11 persen populasi yang divaksin.

Ketika Covid-19 tak mengkhawatirkan dibandingkan flu

David Dowdy, profesor epidemiologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengatakan sulit untuk mengetahui secara pasti bagaimana pandemi akan berakhir.

"Namun, saya pikir setidaknya ada kemungkinan yang masuk akal bahwa Covid-19 pada akhirnya tidak terlalu menjadi masalah kesehatan masyarakat dibandingkan n flu," ucapnya.

Dia menuturkan orang yang sudah divaksin, risiko rawat inap lebih tinggi jika terkena flu dibandingkan jika terkena Covid-19. Meski demikian, dia mengaku masih terlalu dini untuk mengatakan apakah gelombang Covid-19 akan terjadi setiap musim dingin, lebih sering, atau lebih jarang. Menurutnya, jika Covid-19 tidak menyebabkan lebih banyak orang sakit parah daripada penyakit menular nonpandemi, misalnya flu musiman, masuk akal untuk menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir jika situasinya seperti itu.

Ketika vaksin menciptakan endemi

Andrew Pekosz, profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, mengatakan para peneliti telah menemukan situasi di mana vaksinasi telah meletakkan dasar bagi respons imun yang kuat. Bahkan, jika Anda terinfeksi, hasil akhirnya adalah penyakit yang lebih ringan dan respons kekebalan yang lebih kuat untuk melindungi dari varian berikutnya.

Dia mengatakan lebih banyak kekebalan dalam populasi akan membatasi penyakit dan pada akhirnya mengurangi infeksi virus. Covid-19 akan menempatkan dirinya dalam lubang di mana ia tidak akan memiliki banyak kemampuan untuk berubah secara drastis dan mengatasi respons kekebalan.

"Itu akan menjadi waktu ketika kita benar-benar dapat mulai membicarakan ini sebagai sesuatu yang lebih seperti flu musiman, sebagai lawan dari virus Covid-19 yang masih ada sampai hari ini," imbuhnya.

Ketika manusia memutuskan hidup bersama Covid-19

"Ada begitu banyak variabel di sini yang tidak diketahui," kata Catherine Troisi, profesor di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Sekolah Kesehatan Masyarakat Houston.

Dari sisi virus, peneliti akan melihat lebih banyak varian yang mungkin akan menyebabkan penyakit yang lebih parah dan/atau lebih menular dan/atau vaksin saat ini. Dia mempertanyakan, apakah warga dunia hanya akan memutuskan pandemi berakhir terlepas dari tingkat penyakitnya. Pandemi berakhir dengan salah satu dari dua cara, yakni virus menghilang atau masyarakat memutuskan untuk hidup dengannya.

"Saya pikir kita menuju siklus pandemi yang terakhir," kata Troisi.

Dalam hitungan minggu

"Pada Maret 2022, sebagian besar dunia akan terinfeksi varian omicron," tulis Christopher Murray, direktur Institut Metriks Kesehatan dan Evaluasi di Universitas Washington.

Dengan terus meningkatnya vaksinasi Covid-19, dia mengatakan vaksin dosis ketiga di banyak negara untuk beberapa waktu tingkat kekebalan global dari virus corona harus selalu tinggi. Selama beberapa minggu atau bulan, dunia akan memperkirakan tingkat penularan virus yang rendah. Dia mengatakan Covid-19 akan menjadi penyakit berulang lain yang harus dikelola oleh sistem kesehatan dan masyarakat. Tindakan luar biasa oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengendalikan transmisi Covid-19 akan berakhir.

"Setelah gelombang varian Omicron mungkin Covid-19 akan kembali, tetapi pandemi tidak akan terjadi lagi," ucapnya.(sumber.tempo.co)



Artikel Rekomendasi