JAMBERITA.COM- India mengidentifikasi adanya varian Corona yang tidak terdeteksi PCR dengan tiga mutasi atau 'triple mutation'. Para ahli menduga varian Corona yang diberi nama B1618 ini memiliki tingkat transmisi yang sangat tinggi.
Dr Souradipta Chandra, Dokter Konsultan di Helvetia Medical Center di New Delhi, India, mengatakan bahwa kemungkinan ada mutan ganda dari tiga varian COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di India. Varian ini tampaknya menyebabkan gejala yang sebelumnya tidak terlihat.
"Mutan baru tampaknya tidak terdeteksi PCR. Saya yakin ada varietas mutan ganda dan rangkap tiga dan karena perubahan struktur, tes RT-PCR tidak dapat mendeteksinya. Varietas baru sepertinya menimbulkan gejala baru," kata Dr Chandra dikutip dari India News.
Dia mengatakan gejala baru 'triple mutation' yang mereka perhatikan pada pasien COVID-19 selama gelombang kedua termasuk diare, sakit perut, ruam, hingga kabut otak.
"Kami melihat pasien dengan diare, sakit perut, ruam, konjungtivitis, kebingungan, kabut otak, perubahan warna kebiruan pada jari tangan dan kaki, pendarahan melalui hidung dan tenggorokan terlepas dari gejala biasa, sakit tenggorokan, nyeri badan, demam, kehilangan bau dan rasa," tambahnya.
India saat ini tengah dilanda tsunami COVID-19 yang disebut-sebut akibat adanya strain baru 'triple mutation' yang tidak terdeteksi PCR. Kasus Corona di India terus mencetak rekor dan angka kematian akibat COVID-19 di sana sangat tinggi. (sumber: detik health.com)
Pertamina EP Jambi Perkuat Pengamanan Jalur Pipa, Tindak Tegas Sambungan Ilegal
Ombudsman Terima Laporan Komisi I DPRD Merangin Persoalan PPPK
Mengenal Varian Corona B1617 di India, Varian dengan Mutasi Ganda
Pesan Satgas COVID-19: Ada yang Positif di Kantor, Operasional Tutup Sementara!
Pertamina EP Jambi Perkuat Pengamanan Jalur Pipa, Tindak Tegas Sambungan Ilegal