Siswa SMP Islam Asy’ariyah Gunakan Alat ‘Komposter Emak’ Dari Dosen Fakultas Pertanian UNJA



Jumat, 13 September 2019 - 14:01:37 WIB



Siswa sedang melakukan proses pengkomposan menggunakan alat komposter emak hasil dari pengabdian masyarakat Dosen Fakultas Pertanian UNJA
Siswa sedang melakukan proses pengkomposan menggunakan alat komposter emak hasil dari pengabdian masyarakat Dosen Fakultas Pertanian UNJA

MUARO JAMBI - Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Kompos adalah hasil akhir suatu proses dekomposisi tumpukan sampah/serasah tanaman dan bahan organik lainnya. Keberlangsungan proses dekomposisi ditandai dengan nisbah C/N bahan yang menurun sejalan dengan waktu. Bahan mentah yang biasa digunakan seperti : daun, sampah dapur, sampah kota dan lain-lain dan pada umumnya mempunyai nisbah C/N yang melebihi 30 (Sutedjo, 2002).

Beberapa manfaat pupuk organik adalah dapat menyediakan unsur hara makro dan mikro, mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah, meningkatkan aktivitas bahan mikroorganisme tanah, pada tanah masam penambahan bahan organik dapat membantu meningkatkan pH tanah, dan penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air (Novizan, 2007). Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jambi (UNJA) yang dimotori oleh Ir. Arsyad Lubis, M.Si, Dr. Ir. Armen Mara, M.Si, Riri Oktari Ulma, S.P,.M.Si dan Ir. Adlaida Malik, M.S menyampaikan bahwa pada perancangan desain pengomposan ini masih jauh dari kata sempurna, pastinya masih banyak lagi komponen-komponen yang harus diperbaiki sehingga didapatkanya alat pengomposan yang murah untuk didapatkan dan mudah untuk digunakan. Untuk itu, para dosen berharap kepada para siswa untuk melakukan inovasi yang lebih baik lagi. Selain itu, edukasi masyarakat untuk mengolah sampah organiknya secara mandiri perlu terus disosialisasikan sehingga tujuan pembuatan alat pengomposan ini dapat tercapai dengan baik.

Kami dari SMP Islam Asy’ariyah sangat menyambut baik program-program kreatif dan inovasi dari Dosen Fakultas Pertanian UNJA melalui salah satunya program pengabdian masyarakat terutama di pondok pesantren, ujar Anggoro kasih, S.P selaku pendamping siswa di bidang pertanian, program tersebut juga sangat membantu karena kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menjadikan salah satu icon bahwa sekolah umum berbasis pondok pesantren salafiyah dapat eksis di kacamata dosen di UNJA salah satu Perguruan Tinggi terbesar di Provinsi Jambi.

Selain itu program tersebut juga menjadikan siswa lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah menjadi bahan yang bernilai ekonomis, minimal hasil dari pupuk kompos tersebut dapat membantu siswa dalam memandirikan kelas seperti menggunakan hasil penjualan pupuk kompos untuk mengisi tabungan kelas (uang kas), memperindah kelas, membeli ATK kelas dan mensubsidi uang kesehatan apabila terdapat 1(satu) siswa yang sakit dan butuh perobatan di klinik atau puskesmas.

 

Dilaporkan oleh Anggoro Kasih.

 

 

 

 

 



Artikel Rekomendasi