JAMBERITA.COM - Dinas Sosial Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dinsosdukscapil) Provinsi Jambi mencatat jumlah penyadang disabailitas Provinsi yang sudah terdata berjumlah 4000 orang.
Kepala Dinas Arief Munandar melalui Kasi Penderita Disabilitas Soscapil Aziz Mutakim mengatakan, data tersebut berdasarkan hasil laporan tim tenaga sukarela yang langsung menginput ke pemerintah pusat.
"Ini sudah termasuk penyandang disabilitas secara fisik, dan sensorik seperti penglihatan dan pendengaran, serta disabilitas mental maupun intelektual," ungkapnya saat dijumpai jamberita.com, beberapa waktu lalu, (8/5/2019).
Menurutnya, penyandang disabilitas itu hampir merata di setiap Kabupaten/kota, sehingga saat ini pihaknya belum mendapatkan rekapan data secara real atau tertulis, akan tetapi dirimya mengklaim terhitung sejak 2018 lalu sudah terdapat 4 ribu penyandang disabilitas se Kabupaten/kota.
"Dari tahun lalu, bantuan penyandang disabilitas melalui APBD sebanyak 140 macam alat bantu dan melalui APBN 170 macam alat bantu," terangnya.
Mereka yang akan menerima bantuan tersebut tentunya, melalui mekanisme yang ada, setidaknya harus memiliki identitas seperti NIK/KTP dan terdaftar di kementerian terkait. Itu melalui verifikasi daripada pendamping tenaga kerja sukarela.
"Alat bantu ini sendiri, terbagi dalam bentuk, kursi roda, tongkat tunanetra, alat bantu dengar, serta kaki dan tangan palsu," katanya.
Lebih lanjut, bagi penyandang disabilitas yang sebelumnya telah menerima bantuan, untuk tahun selanjutnya tidak dapat menerima bantuan lagi, kecuali bantuan yang sudah diberikan sebelumnya itu sudah tidak bisa untuk digunakan lagi.
"Tidak boleh, tapi kalau alat bantu yang telah diberikan itu rusak maka nantinya sesuai verifikasi kepada pendamping, akan diajukan ulang," tambahnya.
Dirinya berharap, kedepan bantuan alat penyandang disabilitas ini dapat bertambah, sebab, kata Aziz masyarakat penyandang disabilitas di Jambi belum sepenuhnya terdata. "Pinginnya bantuan ini naik terus, mengingat penyandang belum tersentuh keseluruhannya," ujarnya.
Sejauh ini, upaya yang dilakukan Dinsoscapil di tahun 2019, Aziz mengaku pihaknya telah mengirim penyandang disabilitas yang berpotensial untuk mengikuti pelatihan keterampilan, diantaranya ada 6 orang yang sudah mereka kirim ke balai Binadaksa di Palembang (Sum-Sel).
"Kita kirim kesana untuk mengikuti pelatihan keterampilan selama 6 bulan. Lalu ada pula yang di Bogor dan Bekasi. Ini disesuaikan dengan potensinya masing-masing. Setelah 6 bulan selesai, barulah nanti kami kirimkan lagi penyandang potensial lainnya," pungkasnya.(afm)
Motivasi Generasi Muda Kenal Batik Selama 26 tahun, Ida Maryati Terima Penghargaan di GBN Jakarta
Kunker ke Kepri, Komisi III DPRD Provinsi Jambi Dalami Ranperda RP3KP
Diduga Konsleting Listrik, 4 Unit Rumah di RT 05 Kelurahan Rawa Sari Jambi Hangus Terbakar
Nilai Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2019 ke Indonesia Naik 5,3 Persen, Ini yang Dari Provinsi
Ujung Jabung Jambi Dilirik Investor dari Hongkong, Ini Respon Fachrori
SAH Nilai Program Kampung Nelayan Presiden Prabowo Bisa Ubah Wajah Pesisir Jambi