Ketua KI Jambi Berikan Literasi Keterbukaan Informasi ke Kepala Madrasah se Provinsi Jambi

JAMBERITA.COM- Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Jambi, Ahmad Taufiq Helmi, menyampaikan materi literasi keterbukaan informasi publik kepada para kepala madrasah se-Provinsi Jambi dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Madrasah (KKM) yang digelar di Aula Kanwil Kemenag Jambi. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KI Jambi dan Kanwil Kemenag Jambi pada Selasa 6 Mei 2025.

Dalam paparannya, Ahmad Taufiq menjelaskan bahwa badan publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan organisasi lain yang menerima anggaran dari negara, termasuk madrasah sebagai lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama. "Setiap badan publik wajib menyampaikan informasi kepada masyarakat secara terbuka dan bertanggung jawab," tegasnya.

Ia juga memaparkan bahwa informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh badan publik yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan pelayanan publik.

Ketua KI menekankan pentingnya standar layanan informasi publik yakni pedoman yang harus dimiliki oleh badan publik untuk menyampaikan informasi secara cepat, tepat, dan mudah diakses. "Standar ini mencakup daftar informasi publik, prosedur permohonan, serta pelayanan informasi yang ramah dan responsif," ujarnya.

Taufiq juga menjelaskan peran dan fungsi Komisi Informasi yaitu sebagai lembaga independen yang bertugas menerima, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mekanisme ajudikasi non-litigasi maupun mediasi. "KI hadir untuk memastikan hak masyarakat atas informasi berjalan sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik," kata dia.

Ia berharap para kepala madrasah dapat memahami pentingnya keterbukaan informasi dalam membangun kepercayaan publik serta meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran dan pelayanan pendidikan.

“Kami ingin madrasah tidak hanya unggul dalam pendidikan, tapi juga menjadi contoh dalam praktik keterbukaan informasi,” tutup Taufiq.(*/adm)

Artikel Rekomendasi