Jelang Ramadan, SAH minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Pangan



Selasa, 04 Februari 2025 - 06:24:19 WIB



JAMBERITA.COM- Satu bulan jelang Ramadan, ditambah musim hujan yang panjang membuat lonjakan harga sayur dan cabe di beberapa daerah di Jambi saat ini, hal ini dikarenakan perbedaan pasokan dan permintaan produk pangan.

Hal ini tak luput dari perhatian ketua DPD HKTI Provinsi Jambi yang juga anggota DPR RI Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) ketika menyampaikan pandangannya tentang ketahanan pangan.

" Hujan terus menerus, pasti ada pengaruhnya pada siklus tanam, ditambah permintaan yang besar jelang bulan puasa harga pasti naik, selain tidak adanya estimasi kebutuhan pangan dalam satu musim panen, akibatnya tidak tidak tergambar berapa kebutuhan pangan di pasaran dalam satu kurun waktu. " ungkapnya di Jambi (3/2) kemarin.

Menurutnya, jika saja pemerintah daerah8 melakukan perhitungan kebutuhan produk pangan lain dengan seksama, tidak akan muncul kelangkaan yang memicu kenaikan harga, jelas tokoh yang lama berprofesi sebagai pengusaha perkebunan ini.

Menurutnya luas areal tanam itu di atur dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar, sehingga tidak tidak terjadi kelangkaan dan juga tidak terjadi over stock yang mengakibatkan harga jatuh.

Sekarang pemerintah panik dengan harga cabe yang makin pedas, sehingga kepala daerah meminta tiap rumah tangga menanam cabe.

Sikap pemerintah ini menurut SAH dalam beberapa bulan ke depan justru akan menjatuhkan harga cabe di pasaran karena produksi yang berlimpah.

" Disinilah saya menilai tidak ada konsep ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah, produksi dan harga pangan kita tidak pernah mencapai kondisi keseimbangan "

Harga cabe naik yang menjerit konsumen, harga jatuh petani merugi, padahal jika situasi keseimbangan bisa tercapai petani dan masyarakat sama - sama untung.

Untuk itu SAH mengatakan H. Prabowo Subianto tokoh dan lama memimpin HKTI memiliki konsep keseimbangan produksi dan pasar.

" Menurut pak Prabowo tidak perlu senua orang harus menanam cabe, karena itu juga tidak baik, tapi ketahanan pangan iti membutuhkan estimasi produksi berdasarkan permintaan pasar.

Dari data ini kita bisa mengatur kebijakan dan alokasi lahan sebagai sentra produksi yang hasilnya mencukupi tapi tidak berlebihan.

Inilah konsep keseimbangan produksi pak Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan, berawal dari data, pengaturan luas areal tanaman hingga jalur distrubusi.(*/sm)





Artikel Rekomendasi