Jakarta, 30/11 (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong generasi muda untuk menjadi roda penggerak sektor perindustrian nasional, mengingat penduduk Indonesia saat ini didominasi generasi Z maupun milenial.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto di Jakarta, Sabtu menyatakan, saat ini Indonesia didominasi oleh generasi Z sebanyak 74,93 juta jiwa atau sebesar 27,94 persen dari total penduduk Indonesia. Selanjutnya yang berada di usia produktif, yaitu generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen.
"Artinya, sepuluh tahun ke depan, Gen Z akan menjadi penggerak sektor industri," katanya.
Oleh karena itu, guna mengoptimalkan peran generasi Z dan milenial untuk pemajuan industri, pihaknya bakal menyelenggarakan Industrial Festival 2024 di Surabaya, Jawa Timur pada 4-5 Desember mendatang.
Sekjen Kemenperin menyampaikan, pemilihan kota Surabaya untuk menjadi lokasi acara Industrial Festival 2024 ini karena kota tersebut menjadi salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat.
Selain itu, berdasarkan Edurank 2023, Surabaya memiliki 27 perguruan tinggi terbaik dengan populasi generasi Z terbesar kedua di Indonesia.
Lebih lanjut, dikatakan dia melalui ajang ini pihaknya memberikan edukasi terkait sektor perindustrian kepada generasi muda melalui berbagai diskusi, lokakarya, inkubator bisnis, serta sesi kunjungan ke fasilitas manufaktur.
“Kami juga akan melaksanakan factory tour ke PT Nestle Surabaya bersama Wakil Menteri Perindustrian, Direktorat Industri Agro beserta media, influencer, mahasiswa, dan komunitas untuk memberikan pengalaman langsung tentang proses bisnis industri manufaktur dari hulu ke hilir,” ujar Eko.
Berdasarkan World Bank, Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added dunia pada tahun 2023, dengan perolehan nilai tambah perekonomian dari sektor manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA) mencapai 255 miliar dolar AS.
Nilai MVA Indonesia pada tahun 2023 mencapai 255 miliar dolar AS, atau meningkat sebanyak 14 miliar dolar AS (5,83 persen) dibandingkan nilai MVA Indonesia sebelumnya di tahun 2022 yang sebesar 241 miliar dolar AS.
Oleh Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
Rencana Jalan Khusus Batubara Akan Melintasi Desa Pematang Gajah, Apa Dampaknya?
Dua Bulan Beroperasi, Rumah Aspirasi Edi Purwanto Terima Aduan Banjir Hingga Soal Bantuan Wirausaha
Polda Jambi Buka Rakorbin SDM dan PNS Polri Tahun Anggaran 2024
Rencana Jalan Khusus Batubara Akan Melintasi Desa Pematang Gajah, Apa Dampaknya?