Launching Sekolah Lansia Baiti Jannati, Ini Kata Kaper BKKBN Jambi



Senin, 29 Juli 2024 - 18:44:12 WIB



JAMBERITA.COM- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi kembali melakukan peresmian Sekolah Lansia di Kabupaten Tebo.

Dalam sambutannya Kaper BKKBN Provinsi Jambi Drs. Putut Riyatno, M.Kes mengatakan berdasarkan data BPS 2020, penduduk lansia sebesar 26,82 juta jiwa (9,92 persen) dari populasi penduduk Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia mendekati angka yang menuju era penduduk menua (ageing population) karena jumlah penduduk lansia hampir menembus angka 10 persen. 

Sementara jumlah lansia di Kabupaten Tebo Tahun 2023 adalah sebesar 10,49%, dan meningkat tahun 2024 ini menjadi 10,92%. Hal ini karena gencarnya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia khususnya Kabupaten Tebo, sehingga usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan. 

"Tantangan utama yang akan dihadapi adalah terkait finansial penduduk lansia karena tidak banyak lansia memiliki jaminan hari tua, sehingga secara ekonomi banyak lansia yang bergantung kepada keluarga atau anaknya, dan dikenal dengan sebutan sandwich generation," katanya.

"Tantangan berikutnya adalah terkait kesehatan terutama pada negara berkembang dan menengah karena masalah kesehatan pada lansia akan berdampak kepada keluarga dan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai dan ramah lansia," tambahnya.

Sementara itu, kata Putut secara umum permasalahan yang terjadi pada lansia selain masalah kesehatan dan ekonomi adalah masalah kesepian, dimana lansia merasa tersisihkan, terpencil dari orang lain dan merasa berbeda dari orang lain. 

Lansia yang pada masa mudanya selalu dimintai pendapat, nasehat dan dianggap lebih berpengalaman seiring dengan bertambahnya usia dan kemajuan teknologi sudah tidak menjadi tempat berbagi, meminta nasehat maupun tempat bertanya.

"Kondisi inilah yang menimbulkan perasaan tidak dihargai, sudah dilupakan dan merasa bahwa dirinya berbeda dan menjadi beban bagi orang lain. Untuk melawan rasa kesepian itu dibutuhkan dukungan sosial, yaitu kebutuhan agar lansia bisa terhubung dengan orang lain, memiliki kedekatan dengan orang lain dan kebersamaan di dalam kelompok," ungkapnya.

Disisi lain, Pj. Bupati Tebo Adhi Varial Putra mengatakan momentum peluncuran sekolah lansia hari ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah lansia di masa depan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat.

"Program seperti ini juga perlu ditingkatkan, mengingat saat ini kita sedang memasuki fase ageing population. Harus ada keberlanjutan dari program ini, sehingga dapat lebih memberdayakan lansia," sebutnya.

"Harapan saya, mudah-mudahan sekolah lansia yang sudah terbentuk dapat berjalan dengan baik dan sukses sehingga dapat menjadi percontohan (pilot project) pembentukan sekolah lansia selanjutnya. Selain itu, dapat dirasakan manfaatnya secara merata oleh masyarakat di Kabupaten Tebo," tandasnya. (*)





Artikel Rekomendasi