AJB di Demokrat, Istri Ketua Nasdem, Pengamat: Keluarga Ini Sedang Bangun Dinasti



Rabu, 21 Agustus 2019 - 08:11:47 WIB



JAMBERITA.COM-  Trah Asafri Jaya Bakri (AJB) sepertinya sangat mengakar di Kota Sungai Penuh. Setelah AJB menjabat Walikota selama dua  periode kini Ketua DPRD Sungai Penuh saat ini, Fikar Azami yang juga putranya didaulat untuk menggantikannya menjadi Walikota Sungai Penuh.

Adik Fikar, Ezzaty yang merupakan adik dari Fikar Azami juga menjadi pemenang dengan peraih suara terbanyak pada pemilu Provinsi Jambi dapil Kerinci - Sungai Penuh yang hampir meraup 33.000 lebih suara.

Teranyar Istri AJB juga mulai membidik dunia politik. Ia kemudian menjadi Ketua NasDem Sungai Penuh. Padahal suaminya, AJB merupakan merupakan MPD Demokrat. Sedangkan Putranya Ketua DPC Demokrat Sungaipenuh.

Melihat Fenomena itu, Bahren Nurdin selaku pengamat politik menyebutkan, tidak ada masalah terhadap suami istri yang menjadi pemimpin di duapartai berbeda. Karena tidak ada aturan yang melarang suami istri memegang jabatan di dalam partai yang sama ataupun berbeda. "Jadi, secara hukum yang mereka lakukan tidak salah dan itu sah," katanya ketika dikonfirmasi Jamberita.com, Selasa (21/8/2019).

Tetapi jika dilihat dari sosial, sangat jelas AJB sedang meramu dinasti politik yang dibuktikan dengan  dua anaknya masuk ranah politik serta istri yang saat ini memegang jabatan ketua partai. Ini sangat terlihat dengan jelas kepada masyarakat bahwa keluarga ini sedang membangun dinasti. "Tampak yang dibuat sangat jelas dengan AJB yang berkeinginan di Pilgub serta anaknya Fikar Azami yang diflot untuk jadi Calon Walikota Sungai Penuh," sebut akademisi UIN STS Jambi ini.

Ukuran dari dinasti ini sebenarnya adalah tergantung dari penilaian masyarakat. Terutama warga Sungai Penuh. Apalagi selama AJB selama memimpin bersama dengan koloninya memperlihatkan hasil yang baik seperti pembangunan dan pemikirannya untuk kesejahteraan. "Tentu ini hanya diketahui oleh masyarakat Sungai Penuh itu sendiri," sebutnya.

"Jika dalam masa itu terlihat positif, tergantung masyarakat lagi untuk kembali memilih, baik AJB untuk kontestasi Pilgub atau Fikar Azami pada Pilwako Sungai Penuh nanti," sambungnya.

Hanya saja, pola politik dinasti ini akan memunculkan stigma negatif. Karena berpotensi untuk menimbulkan kejahatan politik. . Hal ini karena mereka akan lebih mudah untuk menggunakan hal tersebut untuk saling melindungi. Tetapi ada juga dampak positif  karena bisa saling bahu membahu untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. "Meskipun begitu tetap kesan terbesarnya adalah negatif. Namun ketika mampu membuktikan bahwa itu baik silahkan saja," jelasnya.

Apakah rentetan itu akan berlaku hingga sampai 20 tahun kedepan dengan kembali memajukan Ezzaty di Sungai Penuh? Sekjend KPPD RI ini menyatakan pola itu sangat bisa terjadi karena kesempatan untuk memulai sudah dilakukan. "Terbukti dengan Ezzaty yang masih dibilang muda masuk sebagai Anggota DPRD Provinsi Jambi terpilih saat ini," tutupnya. (am)



Artikel Rekomendasi