JAMBERITA.COM - Facebook bekerjasama dengan Dewan Pers menyampaikan beberapa kiat kepada masyarakat tentang cara mendeteksi apakah sebuah berita palsu atau benar melalui sosial media (sosmed).
"Kami ingin menghentikan penyebaran berita palsu di Facebook. Pelajari lebih jauh tentang yang sedang kami lakukan," tulis Facebook seperti yang didapat Jamberita.com, Sabtu (7/4/2018).
Sembari pihaknya berusaha membatasi penyebaran, berikut adalah beberapa kiat untuk hal-hal yang harus warganet waspadai.
Pertama, pengguna sosial media (Sosmed) atau yang hobi berselancar melalui Facebook dihimbau jangan langsung percaya dengan judul. "Kabar berita palsu sering kali memiliki judul menarik yang ditulis dalam huruf #BESAR dan dengan tanda seru. Jika judul kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, maka kemungkinan memang begitu," terangnya.
Kedua, Perhatikan alamat #URL berita. Karena menurut Facebook, alamat palsu atau yang dibuat mirip aslinya dapat menjadi peringatan bahwa berita itu palsu. Banyak situs berita palsu berpura-pura sebagai situs berita #Autentik dengan sedikit mengubah alamat URL.
"Kita dapat membuka situs tersebut untuk membandingkan alamat URL-nya dengan sumber terpercaya," jelasnya.
Ketiga, selidiki sumbernya. Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang kita percaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian 'Tentang' di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.
Keempat, amati bila ada pemformatan yang tidak wajar. Banyak situs berita palsu memiliki kesalahan eja atau penataan letak yang janggal. "Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda ini," pintanya.
Kemudian, Tim Facebook menekan warganet untuk memeriksa foto. Menurut FB, kabar berita palsu sering berisi gambar atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang autentik, tetapi konteksnya berbeda. "Kita dapat menelusuri foto atau gambar tersebut untuk mencari tahu asalnya," lanjutnya.
Periksa tanggalnya. Sebab kabar berita palsu mungkin berisi kronologi yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.
"Periksa buktinya," tambahnya.
Periksalah sumber pengarang untuk menginformasi keakuratannya. Karena, kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.
"Kemudian, lihat laporan lainnya," pintanya.
Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan cerita yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bawah berita tersebut palsu. Jika berita tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang dapat dipercayai, maka kemungkinan berita tersebut benar.
Terakhir, apakah berita tersebut lelucon? Terkadang kabar berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran. Cek apakah sumbernya memang bisa menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan nadanya menunjukkan bahwa berita tersebut hanya sekadar lelucon.
"Berapa berita memang sengaja dipalsukan. Berpikirlah secara kritis tentang berita yang kita baca, dan hanya bagikan berita yang kita ketahui dapat dipercaya," tegasnya.
Ini adalah hasil kerjasama ictwatch.id, dewan pers dan Tim Facebook.(afm)
Tak Lagi Dibakar, Lidi Pelepah Sawit Di Desa Sumber Agung ini Disulap jadi Piring Cantik
Rupanya Wakil Jambi di Grand Final Putri Indonesia Adalah Putri Ketua DPRD Sarolangun
Ini Sumur Terindah yang Berada di India, Ada Cerita Menarik Didalamnya